Senin 19 Apr 2021 10:07 WIB

IPB University Gandeng 5 Bupati Kembangkan Data Desa Presisi

Data desa presisi telah dipakai di 21 kabupaten di Indonesia

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Prof Arif Satria, rektor IPB University. IPB University bersama lima bupati di Jawa Barat menandatangani kerjasama pengembangan data desa presisi. Lima bupati tersebut adalah bupati Cirebon, Majalengka, Cianjur, Indramayu dan Kuningan.
Foto: Dok IPB University
Prof Arif Satria, rektor IPB University. IPB University bersama lima bupati di Jawa Barat menandatangani kerjasama pengembangan data desa presisi. Lima bupati tersebut adalah bupati Cirebon, Majalengka, Cianjur, Indramayu dan Kuningan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- IPB University bersama lima bupati di Jawa Barat menandatangani kerjasama pengembangan data desa presisi. Lima bupati tersebut adalah bupati Cirebon, Majalengka, Cianjur, Indramayu dan Kuningan.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan data desa presisi telah dipakai di 21 kabupaten di Indonesia. Data desa presisi ini, katanya, akan menjadi data potensial untuk kepentingan pembangunan daerah maupun nasional.

"Data desa presisi ini di dalamnya ada data spasial maupun numerik yang bersifat partisipatif. Oleh karena itu, pengembangan data desa presisi diharapkan terus bergulir dan banyak yang memanfaatkan baik oleh masyarakat maupun pemerintah," ujar Arif, dalam keterangannya, Ahad (18/4).

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian Sosial RI beserta Forum Rektor Indonesia (FRI) telah menandatangani kerjasama dengan IPB University untuk mengembangkan data desa presisi. "Ini salah satu inovasi IPB University yang dapat menjadi solusi dalam memecahkan masalah di masyarakat. Oleh karena itu, kami mengajak pemerintah daerah dan perguruan tinggi di daerah untuk mengembangkan data desa presisi," kata dia lagi.

Kehadiran data desa presisi ini diharapkan dapat membantu percepatan pembangunan terutama pembangunan pertanian. Pasalnya, pembangunan pertanian saat ini memerlukan data akurat sehingga diperlukan inovasi seperti data desa presisi. Dengan demikian pembangunan yang akurat dapat terwujud dengan data yang akurat juga.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University, Ernan Rustiadi mengatakan data presisi merupakan hasil dari salah satu penelitian yang dilakukan oleh IPB University. Ia mengatakan, data desa presisi ini dapat diintegrasikan dengan program kuliah kerja nyata tematik (KKNT).

Dengan data desa presisi ini, lanjut dia, diharapkan dapat membantu mewujudkan program unggulan kabupaten seperti program kemandirian pangan di desa-desa Jawa Barat. "Sejak tahun lalu atau sejak kehadiran pandemi COVID-19, pelaksanaan KKNT dilakukan secara domisili di wilayah tempat tinggal mahasiswa masing-masing. Kami siap akan membantu pelaksanaan KKNT dengan mengintegrasikan data desa presisi di dalamnya," ujar Ernan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement