REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pola makan yang tak sehat dapat memberikan pengaruh buruk terhadap produktivitas kerja di keesokan hari. Pola makan tak sehat ini mencakup makan atau minum alkohol berlebihan serta menyantap terlalu banyak junk food sebelum tidur malam.
Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari North Carolina State University. Studi ini melibatkan 97 pegawai tetap sebagai partisipan.
Selama 10 hari, para partisipan diwawancara sebanyak tiga kali sehari mengenai kesehatan fisik dan emosional mereka sebelum dan setelah bekerja. Di malam hari, para partisipan akan diminta menginformasikan makanan dan minuman yang mereka konsumsi saat pulang ke rumah.
Hasil studi menunjukkan bahwa kebiasaan makan yang buruk berkaitan dengan masalah fisik dan psikologis di keesokan hari. Kebiasaan makan yang buruk ini meliputi makan atau minum alkohol berlebih dan menyantap junk food terlalu banyak sebelum tidur.
Masalah fisik yang kerap muncul keesokan harinya akibat kebiasaan makan yang buruk adalah sakit kepala, nyeri perut, dan diare. Masalah psikologis yang muncul dari kebiasaan ini juga tampak mempengaruhi performa para partisipan ketika bekerja keesokan harinya.
Mereka tampak mengalami penurunan pada aspek "kebiasaan menolong" di tempat kerja. Mereka menjadi kurang inisiatif dalam membantu kolega dan lebih mudah menyerah dari situasi terkait pekerjaan.
"Untuk pertama kalinya, kami menunjukkan bahwa pola makan sehat mempengaruhi perilaku dan performa di tempat kerja kita secara langsung," ujar salah satu peneliti dan asisten profesor di bidang psikologi dari North Carolina State University Songhee Cho, seperti dilansir Men's Health.
Berdasarkan studi ini, penerapan pola makan yang sehat penting untuk dilakukan para pekerja atau pegawai agar lebih siap dan segar saat bekerja. Penerapan pola makan yang sehat akan lebih mudah dilakukan dengan perencanaan makan yang baik sebelumnya.
Sumber: menshealth