Senin 19 Apr 2021 17:34 WIB

Problem Pasar Ramadhan Saat Pandemi, Jika Ramai Harus Bubar

Jika prokes dilanggar, Pasar Ramadhan harus dihentikan.

Warga membeli makanan berbuka puasa di pasar takjil Kampung Ramadhan Jogokariyan, Yogyakarta. Pasar Ramadhan tahun ini terbentur aturan protokol kesehatan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga membeli makanan berbuka puasa di pasar takjil Kampung Ramadhan Jogokariyan, Yogyakarta. Pasar Ramadhan tahun ini terbentur aturan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Pasar Ramadhan ialah kesempatan musiman masyarakat untuk menggerakkan perekonomian keluarga. Apalagi, saat pandemi melanda.

Bantuan pemerintah yang tak merata bahkan tak ada, tak bisa membuat masyarakat diam saja. Namun, lagi-lagi masalah bertambah.

Pasar Ramadhan yang diharapkan ramai, harus berurusan dengan aturan protokol kesehatan (prokes) yang susah terjaga. Pasar Ramadhan akan dievaluasi berkala dan bisa saja dihentikan jika prokes dilanggar.

PENGIRIM: Atik Hermawati, Bogor, Jawa Barat

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement