REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jangan anggap sepele konstipasi atau kondisi saat mengalami kesulitan buang air besar. Ketika hal ini kita abaikan akan memunculkan keluhan berupa wasir atau ambein atau hemoroid.
Wasir adalah penyakit yang umum terjadi atau cukup sering dikeluhkan. Sayangnya, meski sudah dirasa tidak nyaman, penderita wasir kerap mengabaikannya. Kebanyakan malu memeriksakan diri ke dokter karena dianggap sebagai aib. Jika ini terus dibiarkan akan memunculkan risiko penyakit lain, seperti anemia.
Dokter spesialis bedah Vena Wasir Center Cabang Kota Medan, dr. Freddy Tambunan, Sp.B, menjelaskan, wasir umumnya karena konstipasi kronis. Kondisi ini terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus akibat adanya peningkatan tekanan.
"Sebaiknya jika sudah mengetahui atau mempunyai penyakit wasir, harus segera dilakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter, karena wasir bukan aib tetapi penyakit yang harus disembuhkan," jelasnya.
Menurutnya, konstipasi disebabkan kurang mengonsumsi makanan yang mengandung serat, seperti sayuran dan buah-buahan. Ia menyarankan untuk minum air putih minimal sebanyak 2 liter sehari. Hal ini berguna untuk membuat feses menjadi lunak dan padat, sehingga tidak menimbulkan kesulitan saat buang air besar.
Selain konstipasi atau sembelit, lanjutnya, ada beberapa kondisi lainnya yang dapat meningkatkan risiko wasir, seperti faktor genetik, bertambahnya usia, hamil, kegemukan, duduk atau berdiri terlalu lama, dan mengangkat beban berat.
Gejala umum yang biasanya dirasakan penderita wasir adalah rasa panas dan nyeri setelah buang air besar, keluarnya darah saat buang air besar, dan adanya benjolan di sekitar anus. Gejala tersebut dapat dicegah dengan mengubah pola gaya hidup. Rajin mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur, rajin minum air putih, rajin olahraga dan istirahat yang cukup.