Rabu 21 Apr 2021 14:51 WIB

Tajuk Republika: Kasus Covid Naik, Semoga tak Seperti India

Vaksinasi Covid-19 tak bisa 100 persen membuat seseorang kebal terhadap virus itu.

Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan peningkatan dalam beberapa hari terakhir ini. Jika sebelumnya jumlah kasus sudah relatif menurun di bawah 5.000 kasus per hari, kini angka itu sudah merangkak naik. Per Selasa (20/4), jumlah positif Covid-19 bertambah 5.549 orang. Secara total, pengidap Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.614.849 orang.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat, terjadinya kenaikan kasus positif dan kematian per 18 April 2021. Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, kenaikan kasus positif pada pekan ini sangat tajam, yakni sebesar 14,1 persen.

Kita tentu tak ingin tren kenaikan kasus positif dan kematian ini terus terjadi. Kita tentu tak ingin kejadian di India juga menimpa Indonesia.

India mengalami lonjakan kasus luar biasa, yang sebelumnya sempat mulai menurun. Diketahui, kasus positif Covid-19 di India kini tercatat 15 juta kasus, atau posisi terbanyak kedua setelah Amerika Serikat yang memiliki catatan 32,4 juta kasus.

Wiku Adisasmito mengatakan, kenaikan jumlah kasus positif ataupun meninggal merupakan dampak dari libur panjang Paskah pada 2-4 April lalu. Di sisi lain, menurut dia, kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan (prokes) juga turun signifikan. Wiku menyebut, hal ini karena euforia vaksinasi.

Ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan tergambar dalam monitoring kepatuhan protokol kesehatan tingkat nasional, yang dilakukan satgas Covid-19. Data per 11 April 2021 tercatat dari 353 kabupaten/kota, baru 31,44 persen kabupaten/kota yang masyarakatnya benar-benar disiplin menggunakan masker di ruang publik. Adapun baru 29,18 persen kabupaten/kota, yang masyarakatnya benar-benar menjaga jarak.

Data-data ini tentu mengkhawatirkan kita. Ketidakdisiplinan menjaga protokol kesehatan menjadi pemicu terjadinya lonjakan kasus. Ini ditambah lagi dengan euforia vaksinasi.

Banyak warga yang menganggap dengan telah melakukan vaksinasi semuanya akan beres, tak akan tertular Covid-19. Padahal, harus diketahui, vaksinasi Covid-19 tak bisa 100 persen membuat seseorang kebal terhadap virus itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement