REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad merilis hasil survei terkait kepuasan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (wapres) Ma'ruf Amin pada Maret 2021. Hasilnya, kepuasan kinerja Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin berada di bawah angka 50 persen, yaitu 47,1 persen.
Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan survei yang dilakukan pada September 2020, yaitu 49,9 persen. "Penurunan angka ini menunjukkan kalau pasangan itu sinergi antara positioning kinerja presiden dan wapres kurang maksimal," kata Nyarwi dalam diskusi daring, Rabu (21/4).
Dalam survei yang sama, Nyarwi mengungkapkan angka kepuasan kinerja Ma'ruf pad Maret 2021 tergolong cukup rendah, yaitu 35,5 persen. Rendahnya kepuasan kinerja terhadap wapres perlu menjadi perhatian wapres agar ikut mendongkrak kinerja pasangan.
"Saya kira wapres perlu strategi yang khusus," ucapnya.
Sementara itu, kepuasan Presiden Jokowi dinilai masih cukup baik dibanding kepuasan kinerja pasangan. Kinerja Presiden Jokowi pada Maret mencapai 52,6 persen.
Pada September 2020, kepuasan kinerja Presiden Jokowi pernah di angka 61,3 persen. "Dalam kurun waktu lebih tujuh bulan, September 2020-Maret 2021, kepuasan publik atas kinerja Jokowi menurun hampir 9 persen. Perlu ada gebrakan baru dari Presiden Jokowi untuk meningkatkan kepuasan publik atas kiner Presiden Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahan," ungkapnya.
Survei IPS dilakukan pada Maret 2021. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling. Survei melibatkan 1.200 respoden.