Kamis 22 Apr 2021 03:20 WIB

Kurang Tidur di Usia Tua Bisa Sebabkan Demensia

Ada hubungan antara tidur dan demensia seiring bertambahnya usia.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Demensia (ilustrasi)
Foto: Piqsels
Demensia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tidur enam jam atau kurang setiap malamnya pada usia di atas 50 tahun dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia. Hal ini berdasarkan sebuah studi baru terhadap hampir 8.000 orang dewasa Inggris yang diikuti selama lebih dari 25 tahun.

Para ilmuwan mengatakan, penelitian yang didasarkan pada data dari survei jangka panjang tidak bisa membuktikan sebab dan akibat. Namun, penelitian ini menarik hubungan antara tidur dan demensia seiring bertambahnya usia.

Studi yang diterbitkan di jurnal Nature Communications menunjukkan, risiko demensia yang lebih tinggi pada mereka yang tidur enam jam atau kurang setiap malam. Sementara orang berusia di atas 50 tahun yang memiliki pola tidur di atas 7 jam memiliki risiko demensia lebih kecil.

"Banyak dari kita pernah mengalami tidur malam yang buruk dan mungkin tahu bahwa hal itu dapat berdampak pada ingatan dan pemikiran kita dalam jangka pendek. Tetapi, pertanyaan yang menarik adalah apakah pola tidur jangka panjang dapat mempengaruhi risiko demensia kita," kata Kepala Riset di Alzheimer's Research UK, Sara Imarisio, dilansir di Arab News, Rabu (21/4).

Di dalam hasil penelitiannya, juga terdapat peningkatan risiko demensia sebesar 30 persen pada mereka yang secara konsisten memiliki pola tidur singkat dari usia 50 hingga 70 tahun. Terlepas dari masalah kardiometabolik atau kesehatan mental yang merupakan faktor risiko demensia.

Penulis studi dari lembaga penelitian kesehatan nasional Prancis INSERM menganalisis data dari studi ini. Peserta melaporkan sendiri durasi tidur mereka, sementara sekitar 3.900 dari mereka juga memakai perangkat jam semalaman untuk mengkonfirmasi perkiraan mereka.

Setiap tahunnya, hampir 10 juta kasus baru demensia bertambah di seluruh dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Gangguan tidur adalah gejala yang cukup umum. Tetapi, semakin banyak penelitian menunjukkan pola tidur sebelum timbulnya demensia juga dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit.

Imariso mengatakan, meskipun tidak ada obat ajaib untuk mencegah demensia, menjaga gaya hidup terbukti membantu tubuh tetap sehat seiring bertambahnya usia. Tidak merokok, minum secukupnya, tetap aktif secara mental dan fisik, serta makan dengan baik adalah beberapa hal yang dapat membantu otak tetap sehat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement