REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi yang telah berlangsung selama lebih dari setahun tidak hanya memberikan efek negatif bagi kesehatan, tapi juga bisnis UMKM. Survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap 34 ribu pengusaha menyatakan bahwa selama pandemi, sekitar 84 persen di antaranya termasuk bisnis kuliner mengalami penurunan pendapatan.
"Penurunan perekonomian ini dinyatakan International Monetary Fund (IMF) lebih buruk dari krisis ekonomi tahun 1930, yang dikenal sebagai The Great Depression. Kisaku ingin mengajak sesama UMKM untuk dapat saling memberikan dukungan bisnis, kolaborasi dapat meningkatkan daya saing bisnis dan memperbesar kesempatan untuk bertahan di masa pandemi,” ujar Co-founder dan Marketing Director Kisaku, Catherine Halim, dalam keterangannya dikutip republika.co.id, Rabu (21/4).
Catherine mengatakan, dengan kolaborasi diharapkan para UMKM bisa bertahan di tengah pandemi. Itu sebabnya para pebisnis dan UMKM harus saling memberikan dukungan agar bisa bertahan bersama-sama.
"Langkah kecil ini dilakukan bersama, apalagi menjalani masa pandemi bagaikan lari maraton, bukan lari cepat," ungkap Catherine.
Latar belakang ini yang membuat label kopi Kisaku mengajak UMKM untuk berkolaborasi. Kisaku mencoba menggandeng merek roti lokal Roti Dodo, dan jenama tas ramah lingkungan Rajoet, untuk berkolaborasi.
Kisaku berkolaborasi dengan Roti Dodo dan tas Rajoet dalam penjualan bingkisan Lebaran yang mulai diluncurkan pada 14 April. Memiliki dua varian, Classic (Rp399.000) dan Deluxe (Rp499.000), tiap tipe akan disertai dengan Pandan Srikaya Milk Bun atau Croissant Egg Tart dari Roti Dodo, serta dikemas dalam tas berbahan plastik daur ulang dari Rajoet.