REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memakai masker selama berjam-jam tidak menghalangi orang sehat yang berpuasa. Namun, hal itu dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada mereka yang menderita penyakit kardiovaskular dan penyakit pernapasan.
CEO Avivo Health Care Group Atul Aundhekar mengatakan beristirahatlah beberapa kali untuk melepas masker sejenak. "Orang dengan kondisi yang tersebut perlu membawa oksimeter denyut dan memeriksa saturasi oksigen mereka. Jika angkanya jatuh di bawah 96, mereka harus pergi ke tempat yang sepi, melepas masker dan bernapas dalam-dalam," kata dia, dilansir dari Guflnews.
Orang dengan kondisi kesehatan ini perlu menghembuskan napas dengan lebih banyak usaha. Selama pernafasan, arteri koroner diisi dengan darah yang meningkatkan sirkulasi darah ke jantung.
"Individu yang mengalami saturasi rendah, dapat melakukan tarik dan buang napas dalam ini selama dua sampai empat menit, kemudian memakai maskernya kembali dan melanjutkan pekerjaan," kata dia.
Ia menyarankan agar masyarakat membawa beberapa masker cadangan dan mengganti masker bekas dengan yang baru dan kering. Sehingga masker tersebut tidak lembab dan pernapasan pun menjadi nyaman.
Diketahui, tahun ini, di banyak negara, waktu puasa Ramadhan sangat panjang (hampir 12 sampai 14 jam). Tindakan pencegahan penting untuk diikuti oleh semua orang yang memiliki pekerjaan yang mengharuskan mereka memakai masker selama berjam-jam.
Institut Kesehatan Nasional (NIH) di Amerika Serikat menerbitkan makalah.....