Sabtu 24 Apr 2021 13:01 WIB

Studi: Manusia Bisa Tularkan Covid-19 ke Kucing Peliharaan

Ahli minta ada pemantauan penularan Covid-19 dari manusia ke kucing atau sebaliknya

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang warga membawa kucing peliharaannya usai disuntikkan vaksin rabies pada hewan peliharaan di Kantor Kelurahan Kenari, Jakarta. Studi mengungkapkan kalau seseorang dapat menularkan virus Covid-19 ke kucing peliharaan mereka. Hal ini dibuktikan terdapat dua kucing yang teridentifikasi positif terkena virus tersebut.
Foto: Prayogi/Republika.
Seorang warga membawa kucing peliharaannya usai disuntikkan vaksin rabies pada hewan peliharaan di Kantor Kelurahan Kenari, Jakarta. Studi mengungkapkan kalau seseorang dapat menularkan virus Covid-19 ke kucing peliharaan mereka. Hal ini dibuktikan terdapat dua kucing yang teridentifikasi positif terkena virus tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi mengungkapkan kalau seseorang dapat menularkan virus Covid-19 ke kucing peliharaan mereka. Hal ini dibuktikan terdapat dua kucing yang terindetifikasi positif terkena virus tersebut. Dengan demikian, dalam hal ini penting untuk memantau penularan dari manusia ke kucing, kucing ke kucing, dan dari kucing ke manusia.

"Kami mengidentifikasi dua kucing yang dites positif. Urutan genetik virus yang ditemukan dalam sampel tersebut mengungkapkan hal itu sangat mirip dengan urutan isolat dari orang yang terinfeksi (Covid-19) di wilayah yang sama di Inggris," kata Penulis Studi Margaret Hosie dikutip dari healthday.com, Sabtu (24/4).

Kemudian, ia menjelaskan hal ini berawal dari kasus melibatkan seorang wanita yang berusia 6 tahun yang memiliki kucing. Kucing tersebut mengalami gangguan pernapasan di hidung dan matanya berair. Sampel usap diambil dari daerah yang terkena dan diuji untuk tanda-tanda infeksi saluran pernapasan.

Lalu, adapun kasus lain melibatkan anak kucing Ragdoll berusia 4 bulan yang meninggal karena penyakit pernapasan parah pada April 2020. Pemeriksaan post-mortem mengungkapkan anak kucing itu tertular Covid-19 setelah terpapar SARS-CoV-2 manusia, virus yang menyebabkan penyakit tersebut. 

Sementara itu, seorang Profesor Patologi Veteriner Dorothee Bienzle di Universitas Guelph di Ontario, Kanada, mengatakan hal ini sangat umum, tetapi variabilitas kasus mungkin bergantung pada kedekatan pasien Covid-19 dan hewan peliharaan.

"Jika kucing Anda terinfeksi setelah terpapar Covid-19 pada manusia, apakah penyakit serius diberikan? Penyakit klinis Covid-19 untuk hewan peliharaan sangat jarang terjadi. Kami tidak menguji semua hewan kami, tetapi kami telah berkolaborasi dalam penelitian dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS," kata dia.

Kemudian, ia melanjutkan ia tidak dapat mengesampingkan kemungkinan kalau virus dapat ditularkan dari kucing ke manusia atau manusia ke kucing. "Kami tidak memiliki bukti kalau hewan pendamping memainkan peran penting dalam penularan kembali ke manusia dengan pengecualian musang dan cerpelai. Kemungkinan hal ini terjadi pada tingkat yang signifikan atau memerlukan intervensi rendah, tapi bukan nol," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement