REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kendala klasik digitalisasi di lingkungan pesantren antara lain konektivitas internet terbatas, sulitnya masyarakat mengakses informasi pesantren, dan sistem belajar konvensional. Karena itu, Indonesia Digital Network sebagai solusi dari PT Telkom Indonesia, mendukung transformasi digital di lingkungan pesantren.
"Maka, kami di Telkom telah dan sedang memberikan program Pesantren Go Digital sebagai solusi kami untuk segmen pesantren seperti layanan kartu santri, website builder, dakwah digital, platform belajar digital, hingga e-commerce," ujar Direktur Digital Bisnis PT Telkom, Fajrin Rasyid dalam siaran persnya, Ahad (25/4).
Kartu Santri, kata Fajrin, akan memudahkan administrasi dan transaksi santri di lingkungan pesantren, Website Builder mendorong pesantren mendesain website sendiri dengan berbagai template yang mudah digunakan. Serta E-Commerce, akan memasarkan produk unggulan pesantren secara online maupun offline.
Kemudian, kata dia, layanan dakwah digital menjadikan santri sebagai kontributor ekslusif untuk video dakwah di aplikasi Muslim Life sementara konektivitas akan mendukung pesantren menjangkau lebih banyak jamaah dimanapun dan kapanpun.
"Kami siap mendorong itu semua karena sarana yang kami miliki yakni Indonesia Digital Network menghadirkan jaringan internet andal untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Di dalamnya ada fiber optik sepanjang 164.912 km dari Sabang sampai Merauke, ini setara empat kali keliling bumi," paparnya.
Fajrin menjelaskan, Indonesia Digital Network mencakup cakupan layanan internet 99 persen dari populasi Indonesia, kehadiran 219.323 BTS. Telkomsel juga dengan jangkauan 99 persen populasi, 10,1 juta Optical Port yang saat ini melayani 381.280 wifi.id dan 32,51 juta pengguna Indihome.
Jaringan fiber optik (FO) sepanjang empat kali keliling bumi terdiri dari FO domestik 100.212 km FO internasional 64.700 km, dan menjangkau 458 Ibukota Kabupaten dan Kota. Kemudian, ada 22 Data Center seluas 106,9 ribu meter2 terdiri 5 Data Center termasuk 1 tier 4 di luar negeri, 3 Data Center di dalam negeri, serta 14 Data Center neuCentrix di dalam negeri.
Selain sarana fisik, kata dia, Telkom pun menyediakan platform digital seperti Big Data & Analytics, API Factory, Internet of Things, Cloud Computing, Customer Engagement, dan Ecosystem.
Ada juga, kata dia, layanan terbaru untuk mendukung ekonomi syariah di Indonesia adalah penyediaan layanan syariah LinkAja sebagai sistem pembayaran digital berbasis syariah.
"Prinsipnya kami siap mendukung semua pesantren, siap berkolaborasi dalam program Pesantren Go Digital guna mendukung visi pemerintah Indonesia menjadikan Indonesia sebagai kiblat ekonomi syaria dunia pada tahun 2024," katanya.