REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Merasakan kendaraan listrik tentunya kana mendatangkan sensasi yang berbeda dibanding dengan kendaraan berbahan bakar bensin atau solar. Terutama soal sensasi akselerasi dan kebisingan suara mesin, kendaraan listrik patut diacungi jempol. Namun, bukan berarti kendaran listrik minim kekurangan.
Pada sejumlah model yang dipasarkan di Tanah Air, kekurangan masih dijumpai konsumen. Seperti sistem pengereman yang masih perlu penyesuaian dengan kondisi di Indonesia. Hal itu dijumpai pada Gelora E yang menurut Junardi, salah seorang calon konsumen masih perlu penyesuaian. "Rem kemungkinan masih kurang, pijakan agak dalam mungkin perlu kalibrasi," katanya sesaat setelah mencoba DFSK Gelora E di JiExpo Kemayoran beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sebagai kendaraan listrik untuk akselerasi dapat bersaing dengan kendaraan biasa. Apalagi kendaraan ini dapat dikemudikan dengan sistem transmisi otomatis dua mode. Secara normal dan ekonomi. Pemidahan transmisi juga mudah, tidak menggunakan persnelling, melainkan dengan menggunakan sistem knob yang ada di samping pengemudi.
Pengendara tinggal memutar knob ke posisi D untuk jalan atau E untuk sistem hemat. Demikian pula stabilitas DFSK Gelora E dinilainya cukup. Hanya saja sejumlah bagian masih perlu penyesuaian. Selain pengereman, alat penyejuk udara dinilai kurang dingin karena masih memakai kompresor sendiri.
Pihaknya juga mempertanyakan soal usia baterei kendaraan listrik. Untuk baterei berbahan lithium usia pakai bsia 8 hingga 9 tahun. Usianya lebih panjang dibanding dengan aki kering yang hanya 2 tahun. Namun, yang jadi masalah adalah harga baterei kendaraan listrik yang sampai kini belum banyak orang yang memakainya.
Gelora E merupakan kendaraan light commercial pertama di Indonesia yang dirancang ramah lingkungan. Gelora E dirancang sebagai kendaraan niaga dengan biaya perawatan yang rendah karena komponennya tidak sebanyak kendaraan biasa sehingga menekan biaya operasional.
Kendaraan ini lebih sesuai untuk keperluan operasional kantor karena para pekerja kantoran akan lebih mudah mengikuti edukasi terkait kendaraan listrik yang akan diberikan setelah perusahaan memutuskan untuk membelinya. "Kami mendukung kebijakan pemerintah dalam memajukan industri kendaraan listrik di Tanah Air," kata Achmad Rofiqi, PR and Media Manager PT Sokonindo Automobile.