Selasa 27 Apr 2021 19:20 WIB

'Daging Nabati’ Jadi Tren, Apa Manfaatnya?

Tren makanan berbasis nabati sudah berlngsung beberapa tahun.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Tren makanan berbasis nabati sudah berlngsung beberapa tahun.
Foto: PxHere
Tren makanan berbasis nabati sudah berlngsung beberapa tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transisi menuju pola makan berbasis nabati kian terlihat di Indonesia, terlebih di tengah pandemi Covid-19. Menurut Chef Ririn Marinka, tren makanan berbasis nabati sudah berlngsung beberapa tahun.

“Beberapa tahun apalagi di Bali, tapi di Jakarta juga sudah berkembang dan pertumbuhannya cukup tinggi,” kata Marinka dalam acara peluncuran “The Vegetarian Butcher” bersama Unilever Good Solutions, Selasa (27/4).

Baca Juga

Menurut pendapat Marinka, tentu olahan nabati ini menawarkan manfaat tersendiri bagi tubuh. Berdasar pengalaman pribadi Chef yang juga punya restoran sehat itu, saat mengkonsumsi protein hewani dalam intensitas cukup sering, biasanya tubuh cenderung lebih malas bergerak.

“Kalau diakumulasi sering daging, lebih lemas, lambat terkadang. Dalam seminggu aku balik lagi basis nabati, energi itu pelan-pelan kembali,” ungkapnya.

Bagi mantan juri Masterchef Indonesia itu, kesehatan adalah investasi. Jadi, dengan alternatif daging berbasis nabati, memberikan pilihan sehat namun tetap bisa makan enak.

Chef Marinka menambahkan rasa umami menjadi sesuatu yang banyak dicari orang dari sebuah olahan. Saat ini sudah banyak bermunculan ide baru untuk mengkreasiasikan bahan nabati. 

Sayangnya masih ada pandangan yang kurang tepat mengenai hidangan berbasis nabati, seperti ragam yang cenderung membosankan dan cita rasa yang kurang menggugah selera, para pebisnis kuliner perlu memperluas inspirasi dan pengetahuan agar mereka dapat bersama-sama mendukung kemajuan industri kuliner berbasis nabati dan akhirnya mewujudkan masyarakat yang lebih sehat.

Memahami hal ini, Unilever Food Solutions sebagai mitra handal para pebisnis kuliner menghadirkan “The Vegetarian Butcher” berupa inovasi ragam olahan ‘daging’ berbasis nabati yang lebih lezat dan guilt-free, dengan tekstur menyerupai daging hewani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement