Rabu 28 Apr 2021 06:56 WIB

Benarkah Varian Mutan Covid-19 India tak Terdeteksi Tes PCR?

India kini dihadapkan dengan ancaman Covid-19 dari varian triple mutant.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
India kini dihadapkan dengan ancaman Covid-19 dari varian triple mutant.
Foto: EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
India kini dihadapkan dengan ancaman Covid-19 dari varian triple mutant.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah varian double mutant, India kini dihadapkan dengan ancaman Covid-19 dari varian triple mutant. Dokter meyakini bahwa kedua varian mutant bisa lolos dan tak terdeteksi oleh pemeriksaan tes RT-PCR.

"Mutan baru tampaknya tidak terdeteksi oleh tes RT-PCR," ungkap dokter konsultan dari Helvetia Medical Centre di Delhi Dr Souradipta Chandra, seperti dilansir Times Now News, Selasa (27/4).

Baca Juga

Dr Chandra meyakini bahwa varian double mutant dan triple mutant mengalami perubahan pada strukturnya. Perubahan ini memungkinkan kedua varian mutan tersebut tak terdeteksi melalui tes RT-PCR.

Seperti dilansir Metro, Selasa (27/4), varian double mutant dikenal juga sebagai strain B.1.617. Strain ini mendapat julukan sebagai double mutant karena membawa dua mutasi yang berbeda dari virus originalnya, yaitu mutasi E484Q dan L452R.

Kombinasi dua mutasi yang teradapat pada strain B.1.617 ini dinilai mengkhawatirkan karena membuat strain B.1.617 menjadi lebih menular dan lebih pandai dalam menghindari antibodi yang terbentuk akibat infeksi sebelumnya atau vaksinasi.

Kemampuan strain B.1.617 untuk menular lebih mudah diyakini berasal dari mutasi E484Q. Sedangkan kemampuannya untuk menghindari dari antibodi dinilai berasal dari mutasi L452R.

Sedangkan varian triple mutant terbentuk dari tiga mutasi yang berbeda. Ketiga mutasi tersebut adalah penghapusan dan dua perubahan pada spike protein, penghapusan H146 dan Y145, serta mutasi E484K and D614G pada spike protein.

Seperti dilansir India Today, Selasa (27/4), varian triple mutant merupakan turunan dari double mutant. Varian triple mutant ini dikenal sebagai strain B.1.618.

Dr Chandra menambahkan, varian-varian mutan baru ini tampak memicu gejala yang yang sedikit berbeda. Dr Chandra mengatakan di masa gelombang kedua pandemi Covid-19 India saat ini, dia menemukan banyak pasien Covid-19 yang mengalami gejala seperti diare, nyeri perut, ruam merah, konjungtivitis, kebingungan, serta brain fog.

Selain itu, gejala-gejala lain yang tak biasa juga ditemukan seperti perubahan warna pada jari tangan dan kaki menjadi kebiruan, hingga perdarahan melalui hidung. Gejala-gejala ini biasanya muncul disertai dengan gejala umum Covid-19.

"(Gejala umum seperti) nyeri tenggorokan, nyeri badan, demam, kehilangan indera penciuman dan perasa," pungkas Dr Chandra.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement