REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun umumnya yerjadi empat sampai tujuh peristiwa gerhana. Pada tahun ini, akan ada empat peristiwa gerhana yang akan terjadi.
Dilansir dari EarthSky, pada 26 Mei 2021 akan terjadi peristiwa gerhana bulan total. Pada 10 Juni 2021 akan terjadi gerhana matahari cincin.
Pada 19 November 2021 akan terjadi gerhana bulan sebagian. Terakhir, pada 4 Desember 2021 akan terjadi gerhana matahari total.
Gerhana bulan selalu terjadi dalam waktu kurang lebih dua minggu setelah gerhana matahari. Tahun ini, ada sepasang gerhana (satu bulan dan satu matahari) terjadi pada Mei-Juni 2021. Kemudian pada November-Desember 2021.
Agak jarang, gerhana bulan terjadi dua minggu sebelum dan sesudah gerhana matahari. Peristiwa ini terakhir terjadi tahun lalu, pada tahun 2020. Pada 5 Juni 2020 terjadi gerhana bulan Penumbra, disusul 21 Juni 2020 Gerhana matahari cincin dan 5 Juli 2020 gerhana bulan Penumbra.
Selain itu, agak jarang terjadi gerhana matahari terjadi satu dua minggu sebelum dan sesudah gerhana bulan. Ini yang terakhir terjadi pada 2018. Pada 13 Juli 2018 terjadi gerhana matahari sebagian, pada 27 Juli terjadi Gerhana bulan total dan pada 11 Agustus terjadi gerhana matahari sebagian.
Gerhana 2021
Gerhana pertama tahun 2021 terjadi pada malam hari pada 26 Mei 2021, saat bulan purnama melewati bayangan gelap umbral bumi. Gerhana ini terakhir terjadi pada 21 Januari 2019.
Sekitar dua minggu setelah gerhana bulan total 26 Mei, bulan baru akan berada tepat di depan matahari untuk menghadirkan gerhana matahari cincin. Cincin tipis mengelilingi siluet bulan baru. Meskipun gerhana matahari cincin hanya dapat dilihat dari belahan bumi tertentu, sebagian besar wilayah di dunia akan bisa menyaksikan gerhana matahari parsial.
Enam bulan purnama setelah gerhana bulan total pada 26 Mei, gerhana bulan parsial akan terjadi pada 19 November 2021. Kemudian gerhana matahari total akan terjadi pada 4 Desember 2021, tepat enam bulan baru setelah gerhana matahari cincin pada 10 Juni 2021.