REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pabrikan otomotif Jepang meneken perjanjian kerja sama mengembangkan spesifikasi teknis perangkat komunikasi untuk kendaraan terkoneksi di masa depan. Pabrikan itu terdiri dari meliputi Suzuki, Subaru, Daihatsu, Toyota dan Mazda.
Pengembangan itu meliputi penggunaan sistem komunikasi yang nantinya dipasangkan pada mobil-mobil dari pabrikan yang bekerja sama. Harapannya, bisa menambah nilai fungsi dan memberikan layanan baru pada mobil terkoneksi.
Dalam siaran pers di laman resmi Toyota Global, disebutkan bahwa kerja sama ini di bidang CASE (connected, autonomous/automated, shared, and electric). Kerja sama ini juga menandai kemajuan pesat dalam domain terkoneksi yang berkaitan aspek komunikasi dan data, termasuk layanan cloud, IoT, big data, dan AI.
Mekanisme kerjanya, tiap produsen akan mengembangkan perangkatnya secara mandiri. Produsen diperbolehkan menggunakan pendekatan yang berbeda dengan menyesuaikan sumber daya yang dimiliki.
Perusahaan akan menyediakan layanan terkoneksi yang lebih aman dan nyaman kepada pelanggan. Dalam kerangka kerja sama, perusahaan akan memposisikan pengembangan aplikasi mereka dalam sebuah domain in-house. Harapannya, setiap perusahaan dapat lebih fokus pada pengembangan aplikasi dan infrastruktur.
Saat ini, Suzuki, Subaru, Daihatsu, dan Mazda, menggabungkan teknologi mereka ke dalam format teknologi komunikasi dasar yang dikembangkan Toyota. Dengan kerja sama ini, tiap perusahaan bisa mengurangi beban pengembangan karena membuka peluang untuk penyederhanaan sistem operasi dan mengoptimalkan sumber daya.
Suzuki, Subaru, Daihatsu, Toyota, dan Mazda secara terbuka mempertimbangkan kerja sama dengan mitra lain yang memiliki pemikiran serupa untuk mengembangkan teknologi ini.