Kamis 29 Apr 2021 23:29 WIB

Penerima Vaksin Lengkap Boleh Buka Masker dalam Kondisi Ini

Kelonggaran masker berlaku dua pekan setelah vaksinasi ke dua.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan kelonggaran dalam penggunaan masker bagi individu yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 lengkap.
Foto: www.freepik.com
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan kelonggaran dalam penggunaan masker bagi individu yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 lengkap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan kelonggaran dalam penggunaan masker bagi individu yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 lengkap. Kelonggaran ini mulai berlaku dua pekan setelah dosis kedua vaksin Covid-19 diberikan.

Ada beberapa kondisi di mana individu yang sudah menerima vaksin Covid-19 lengkap boleh membuka masker menurut CDC. Salah satu di antaranya adalah ketika berolahraga di luar ruangan seorang diri atau bersama orang lain yang tinggal serumah.

Baca Juga

Kondisi yang kedua adalah ketika menghadiri pertemuan kecil di luar ruangan. Pertemuan kecil ini bisa terdiri dari orang-orang yang seluruhnya sudah divaksinasi lengkap atau campuran dari sebagian orang yang sudah divaksinasi lengkap dan sebagian lain yang belum divaksinasi.

Batasan jumlah orang yang bisa dikategorikan sebagai pertemuan kecil sulit untuk ditetapkan secara pasti. Alasannya, besar atau kecilnya skala pertemuan ini sangat bergantung pada luas area pertemuan, jarak antara satu orang dan orang lainnya, hingga jumlah ventilasi.

Tak hanya itu, CDC juga masih memperbolehkan individu yang sudah divaksinasi lengkap untuk bersantap di ruang terbuka bersama teman-teman yang berbeda tempat tinggal.

Akan tetapi, CDC mengimbau agar individu yang sudah divaksinasi lengkap tetap menggunakan masker di ruang terbuka ketika berada di area dengan risiko penularan Covid-19 yang tak begitu jelas. Beberapa contoh situasinya adalah ketika menghadiri perlombaan olahraga, konser, parade, dan tempat-tempat ramai lain.

Penggunaan masker dalam situasi tersebut penting dilakukan karena sulit mengetahui status vaksinasi orang-orang yang berada di tengah keramaian. Selain itu, ada atau tidaknya peningkatan risiko Covid-19 bergejala berat juga tak diketahui.

"Oleh karenanya, orang yang sudah divaksinasi lengkap tetap perlu mengikuti panduan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, termasuk menggunakan masker yang pas di wajah, ketika di dalam atau luar ruangan, atau area di mana penggunaan masker diwajibkan," ungkap CDC, seperti dilansir CNBC, Kamis (29/4).

CDC mengatakan mereka tidak dapat menentukan secara spesifik risiko penularan Covid-19 dari setiap aktivitas di tengah masyarakat. Oleh karena itu, setiap individu penerima vaksinasi lengkap perlu melakukan pertimbangan yang bijak sebelum memutuskan untuk membuka masker mereka.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Biden mengatakan kelonggaran aturan penggunaan masker ini dapat menjadi salah satu alasan untuk memotivasi orang-orang mendapatkan vaksin Covid-19. Akan tetapi, orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap tetap perlu menggunakan masker di tengah keramaian, meski berada di lingkungan ruang terbuka.

"Bila Anda berada di tengah keramaian seperti stadium atau di area konser, Anda tetap perlu menggunakan masker, meski Anda di luar ruangan," ujar Biden.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement