REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memperingatkan pemerintah agar memastikan para pendidik dan tenaga pendidik menerima vaksinasi Covid-19 sebelum pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai. Pemerintah harus hati-hati dan serius dalam menerapkan kebijakan PTM.
"Adanya pemberian vaksin bagi para pendidik dan tenaga kependidikan merupakan langkah penting untuk memastikan pembelajaran tatap muka dapat berlangsung aman," ujar Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi dalam siaran persnya untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional 2021, Ahad (2/5).
Dia mengatakan, dalam masa pandemi ini, permasalahan pendidikan bertambah serius. Ada dilema apabila penutupan sekolah berlangsung lebih lama yang menyebabkan learning loss, tetapi prinsipnya tetap harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan pendidik dan peserta didik.
PGRI berharap agar pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sangat serius dan hati-hati menyiapkan PTM. Tentunya harus mengutamakan keselamatan dan keamanan peserta didik, pendidik, orang tua, dan masyarakat.
"Di Hari Pendidikan Nasional mendatang, semoga Ki Hadjar Dewantara dapat tersenyum bangga dan bukan sebaliknya menangis sedih melihat kondisi pendidikan saat ini," kata Unifah.
Dia menuturkan, penetapan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 merupakan pengakuan resmi negara terhadap perjuangan dan jasa besar Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan nasional. Hari Pendidikan Nasional ditetapkan berdasarkan tanggal lahir Ki Hadjar Dewantara.
Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021 ini, PGRI mengimbau seluruh pihak menundukkan kepala, merenung, dan introspeksi diri. Apakah situasi pendidikan saat ini sudah sesuai dengan impian, harapan, dan cita-cita Ki Hadjar Dewantara atau tidak.
"Introspeksi ini penting untuk melihat kembali dasar-dasar pendidikan yang ditanamkan Bapak Pendidikan Nasional itu," kata Unifah.