REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi membuka program beasiswa Strata Satu (S-1) di bidang agama. Program ini dipertegas melalui kerja sama dengan kampus negeri dari berbagai agama.
Mengawali program beasiswa, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melakukan kerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) KH Achmad Siddiq dan Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
Sebelumnya juga sudah ada tanda tangan kolaborasi dengan Institut/Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri dan Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri. "Lalu Sekolah Tinggi Agama Buddha, Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia,” kata Ipuk di Banyuwangi, Ahad (2/5).
Menurut Ipuk, program beasiswa ini termasuk bentuk perhatian pemerintah kepada generasi muda. Hal ini terjadi terhadap mereka yang ingin belajar ilmu agama sesuai keyakinannya masing-masing. Selain itu, program ini juga merupakan bentuk komitmen bahwa kepemimpinan Banyuwangi termasuk terbuka dan menjaga teguh kebhinnekaan.
Program beasiswa studi keagamaan ini akan dilengkapi dengan berbagai pendidikan kebangsaan. Salah satunya melalui kegiatan lokakarya (workshop) dan mancakrida (outbond). Langkah ini sebagai upaya untuk mencegah penyebaran radikalisme sehingga tumbuh generasi muda berkarakter, teguh menjalankan agama sekaligus mencintai Indonesia.
Menurut Ipuk, program ini sekaligus melengkapi beasiswa studi berbagai cabang ilmu pengetahuan lainnya yang terangkum melalui beasiswa Banyuwangi Cerdas. Anak-anak muda Banyuwangi bisa bebas belajar apapun dari ilmu eksakta dan ilmu sosial. "Bahkan juga ada beasiswa seni ke Institut Seni Indonesia (ISI) Solo," jelas dia dalam pesan resmi yang dirilis Pemkab Banyuwangi.
Progam beasiswa diutamakan diberikan kepada anak muda dari keluarga kurang mampu. Kemudian anak muda dengan status yatim piatu, dan para penyandang disabilitas berprestasi. Sejak diluncurkan, sekitar 1.800 mahasiswa Banyuwangi mendapatkan program beasiswa Banyuwangi Cerdas dengan total anggaran lebih dari Rp 30 miliar.
Sementara itu, Rektor UIN KH Achmad Siddiq, Prof Babun Suharto, antusias menyambut kerja sama tersebut. Kampus siap berkontribusi meningkatkan kualitas SDM anak-anak muda Banyuwangi.
Profesor Babun mengaku pihaknya telah menyiapkan berbagai program. Salah satunya, kampus siap menerima mahasiswa dari Banyuwangi melalui jalur prestasi. Hal ini terutama untuk studi keagamaan bisa diperuntukkan bagi penghafal Alquran.
Apresiasi juga dilontarkan Wakil Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa Bali, Profesor I Made Surada. Surada berpendapat kolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi ini bertujuan mulia mencetak generasi muda yang memahami ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing. Dalam hal ini terutama tentang studi Ilmu Hindu yang sesuai dengan kampusnya.
“Dalam istilah kami, ilmu adalah senjata untuk mengarungi kehidupan. Dengan program ini, artinya Banyuwangi sedang membekali warganya dengan senjata yang memang sangat mereka butuhkan,” kata Surada.