REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nirwansyah, Pegiat Jaringan Intelektual Berkemajuan
Ahad, 2 Mei 1932, merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia. Delapan puluh sembilan tahun lalu lahir kelompok pemuda Islam yang kemudian dikenal dengan nama Pemuda Muhammadiyah. Sebuah kelompok yang diharapkan oleh KH Ahmad Dahlan dapat memberikan pembinaan terhadap pemuda-pemuda Islam.
Sebagai anak kandung dari gerakan Islam berkemajuan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan, Pemuda Muhammadiyah memiliki mandat ideologis untuk mewujudkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan tidak anti terhadap kemajuan. Barang tentu, untuk mencapai itu semua dibutuhkan wawasan yang luas, inklusif, dan bervisi negarawan.
Momentum Milad Pemuda Muhammadiyah yang ke-89 ini diharapkan mampu melahirkan sosok-sosok negarawan muda yang lahir dari rahim Pemuda Muhammadiyah seluruh Indonesia. Hal ini mengingat populasi penduduk Indonesia saat ini yang sebagian besar dihuni oleh anak-anak muda.
Bonus demografi tersebut harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar kelak Indonesia tidak mengalami krisis apalagi kekosongan sosok negarawan. Pekikan fenomenal Bung Karno tentang sepuluh pemuda yang akan mengguncangkan dunia itu perlu dibumikan dan direnungkan kembali.