Selasa 04 May 2021 15:22 WIB

Produsen Amonia Cetak Laba Bersih US$9,5 Juta

Pendapatan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) sebesar US$ 68,5 juta kuartal I/2021.

Rep: Vicky Rachman (swa.co.id)/ Red: Vicky Rachman (swa.co.id)
Foto : ESSA
Foto : ESSA

PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), emiten energi dan kimia melalui kilang LPG (liquefied petroleum gas) dan produksi amonia, mencatatkan kinerja keuangan yang meningkat secara signifikan pada Kuartal I/2021. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi interim yang tidak diaudit per 31 Maret 2021, pendapatan ESSA sebesar US$ 68,5 juta pada Kuartal I/2021, meningkat sebesar 8,86% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 senilai US$ 62,9 juta. Pendapatan amonia meningkat 11,8% turut berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan ESSA yang sebagian besar kontribusi penjualannya berasal dari segmen amonia sebesar 86% dan segmen LPG sebesar 14%.

Sedangkan dari sisi operasional, ESSA berhasil mengurangi beban penjualan sebesar 18% dan beban administrasi dan umum dengan 17% lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal tersebut memungkinkan perseroan menghasilkan marjin operasi yang lebih baik yang menjadikan laba bersih perseroan naik menjadi sebesar US$ 9,5 juta, lebih tinggi dibandingkan US$ 0,3 juta di Kuartal I/2019. Presiden Direktur ESSA, Vinod Laroya, menyatakan, peningkatan pendapatan serta laba bersih ESSA seiring dengan adanya pemulihan kembali harga amonia sejak Januari 2021. “Kenaikan harga Amonia tersebut didorong oleh hambatan pasokan serta karena sektornya memasuki masa awal pemulihan permintaan. Ke depan, ESSA akan terus meningkatkan kinerjanya seiring dengan pemulihan harga dan permintaan di pasar global,” ucap Vinod di Jakarta, baru-baru ini.

Amonia digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk, plastik, dan bahan kimia di seluruh dunia. Namun demikian, perkiraan permintaan amonia saat ini belum mempertimbangkan peran amonia sebagai alternatif bahan bakar masa depan karena kandungan hidrogennya yang tinggi, nol emisi CO2 pada saat pembakaran, serta pengiriman logistik yang dapat diandalkan. Seiring dengan adanya peningkatan permintaan amonia di pasar global, ESSA melihat sumber tambahan untuk pengembangan permintaan amonia melalui amonia biru yang saat ini juga memperlihatkan prospek yang cukup signifikan.

Oleh karena itu, perseroan pada Maret 2021 bekerja sama dengan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (Jogmec), Mitsubishi Corporation (MC), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Pengumpulan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Karbon untuk memproduksi amonia biru di pabrik amonia ESSA di Banggai, Sulawesi Tengah.

ESSA, melalui anak perusahaannya  PT Panca Amara Utama (PAU) di Maret lalu berhasil membiayai kembali pinjaman jangka panjang sebesar US$ 495 juta. Hal ini memungkinkan PAU untuk memiliki struktur permodalan yang lebih sederhana dan lebih ramping.

www.swa.co.id

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement