REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Keberadaan hunian apartemen di pusat bisnis sudah menjadi kebutuhan hidup masyarakat urban modern. Seperti di TB Simatupang, Jakarta Selatan merupakan kawasan yang permintaan hunian maupun perkantoran untuk disewa cukup tinggi.
Tak mengherankan bila di kawasan ini berdiri sejumlah hunian vertikal sebagai solusi tempat tinggal para pebisnis di kawasan ini. Hal itu masih ditambah dengan hadirnya sjeumlah fasilitas penunjang seperti pusat perbelanjaan, pendidikan, kesehatan dan fasilitas modern lainnya. "Lokasinya yang dapat diakses dengan mudah dari berbagai penjuru, melalui jalan tol menuju ke kawasan Barat, Timur, Selatan Jakarta bahkan hingga ke Bogor menjadi salah satu daya tariknya," kata Direktur TJS Group Aswin Widjanarko, pengembang Izzara Apartment, Senin (3/5).
Sebagai hunian yang terletak di kawasan bisnis, Izzara membidik kalangan atas sebagai target konsumennya atau kalangan yang dikenal dengan sebutan Sultan. Untuk itu pihaknya telah mengelola kerja sama dengan pengelola jaringan hotel internasional Ascott Group. Sehingga pemilik apartemen dapat menyewakan unitnya dan dikelola sesuai standar apartemen internasional. "Saat ini sudah ada beberapa orang asing yang sudah sewa," katanya.
IZZARA Apartment, saat ini baru akan di re-launchingdan re-branding. Sebelumnya proyek ini memang sempat tertunda pembangunannya, dan saat ini sudah diambil alih. "Kami akan menyelesaikan terlebih dahulu proyek ini sampai selesai, setelah itu kami jual atau re-launch kembali. Kami optimis properti tumbuh kembali karena didukung sejumlah indikator," ujar Dipa Simatupang, Direktur Utama TJS Group.
Andy K. Natanael Konsultan Pemasaran Properti mengatakan, yang membedakan IZZARA dengan proyek lainnya adalah fasadnya yang menarik. Lokasi tempat tinggal harus bagus dengan memiliki akses yang strategis. Apartemen ini terdiri dari dua tower di atas lahan seluas 3,5 hektar yang jumlahnya sebanyak 523 unit dengan beberapa type. Mulai dari satu kamar tidur hingga tiga kamar tidur serta unit penthouse. Saat ini tersisa 130 unit yang dipasarkan. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 43 juta/meter2 untuk unit-unit tanpa furniture. Ke depan, akan mulai dipasarkan unit-unit full furnish dengan kisaran harga Rp 56 juta/meter2.