REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) menggandeng Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan PT Telkom Indonesia guna memaksimalkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui aplikasi Sistem Analisa Pengendalian Karhutla secara digital (Asap Digital).
"Aplikasi Asap Digital kan langsung terkoneksi di Mabes Polri, jadi pencegahan dan penanggulangan karhutla tahun ini mengedepankan teknologi informasi dengan dukungan berbagai sektor di antaranya GAPKI dan Telkom. Polda Kalsel sendiri juga punya aplikasi Berantas Kebakaran Hutan dan Lahan (Bekantan)," terang Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto di Banjarmasin, Selasa (4/5).
Kapolda mengungkapkan musim kemarau diperkirakan mulai terjadi Juni 2021 mendatang, namun jauh-jauh hari Polda Kalsel atas instruksi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mematangkan persiapan dalam upaya pencegahan karhutla. Bersama GAPKI, ungkap Rikwanto, proaktif perusahaan perkebunan pemegang hak guna usaha (HGU) maupun pinjam pakai kawasan itu dalam upaya pencegahan karhutla sangat diharapkan. Mengingat selama ini tak sedikit muncul titik api di area perkebunan kelapa sawit.
"Kami melihat komitmen GAPKI sudah bagus. Setiap perusahaan telah memiliki armada pemadam kebakaran serta membangun menara pantau sebagai upaya serius menghadapi potensi karhutla. Jika pun muncul titik api, mereka bisa padamkan sendiri," tuturnya.