REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo meminta masyarakat untuk tidak panik terkait masuknya tiga varian baru asal India, Inggris, dan Afrika Selatan. Menurutnya yang perlu dilakukan masyarakat adalah terus meningkatkan kewaspadaan.
"Meskipun tidak panik kita harus meningkatkan kewaspadaan, baik kewaspadaan dari sisi pemerintah masyarakat tokoh-tokoh masyarakat dan semuanya para pihak harus meningkatkan kewaspadaan," kata Rahmad kepada Republika, (5/5).
Rahmad menilai sebuah keniscayaan bahwa virus mengalami mutasi mengingat karakteristik virus adalah berubah-ubah. Dengan meningkatkan kewaspadaan, maka menurutnya seberapa bahaya mutasi virus tersebut bisa diantisipasi.
"Saya kira mau virusnya itu semakin cepat maupun berbahaya langkah dan tindakan yang kita lakukan adalah tentu yang utama dan pertama adalah kita meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kedisiplinan kita dalam menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.
Politikus PDIP itu mengajak semua pihak untuk berkaca dari lonjakan kasus covid-19 yang terjadi di India. Oleh karena itu dirinya mengingatkan masyarakat agar tidak abai dan lalai protokol kesehatan.
"Mencuci tangan, bermasker, kemudian menjaga jarak, menghindarkan kerumunan dan meminimalkan mobilitas kita. Saya kira dengan langkah itu kita akan mampu melawan apapun itu perubahan mutasi," ucapnya.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan melaporkan terdapat 17 kasus varian baru corona SARS-CoV-2 bernama B117 dari Inggris, B1617 dari India, dan B1531 asal Afrika Selatan yang saat ini terdeteksi berada di Indonesia berdasarkan hasil penelitian sampel pada Februari hingga April 2021.
"Penularan kasus dari varian baru ini berasal dari transmisi lokal maupun dibawa oleh pekerja migran Indonesia," kata Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan kepada wartawan secara virtual di Jakarta, Selasa (4/5).