Kamis 06 May 2021 15:52 WIB

Diet Mediterania Bisa Bantu Cegah Demensia

Diet Mediterania dikenal sebagai salah satu pengaturan pola makan yang terbaik.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Diet Mediterania dikenal sebagai salah satu pengaturan pola makan yang terbaik.
Foto: Flickr
Diet Mediterania dikenal sebagai salah satu pengaturan pola makan yang terbaik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet Mediterania dikenal sebagai salah satu pengaturan pola makan yang terbaik dan menyehatkan. Diet Mediterania bahkan dapat membantu menurunkan risiko demensia.

Manfaat diet Mediterania dalam menurunkan risiko demensia diungkapkan melalui studi dalam jurnal Neurology. Studi ini melibatkan 343 orang yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit Alzheimer.

Baca Juga

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit Alzheimer merupakan bentuk demensia yang paling umum. Penyakit Alzheimer diperkirakan berkontribusi terhadap sekitar 60-70 persen kasus demensia.

Selama studi berlangsung, tim peneliti melakukan tes kemampuan kognitif pada para partisipan. Mereka juga melakukan pemindaian otak untuk mengukur volume otak para partisipan.

Tim peneliti juga melakukan pengetesan untuk biomarker protein tau dan amiloid melalui cairan tulang belakang (spinal fluid) yang diambil dari 226 partisipan. Di samping itu, peneliti juga menilai kepatuhan para partisipan dalam menjalani diet Mediterania.

Partisipan yang tak menjalani diet Mediterania cenderung menunjukkan tanda penumpukan amiloid dan tau di cairan tulang belakang yang lebih besar dibandingkan partisipan yang patuh terhadap diet Mediterania. Penumpukan dari amiloid dan tau merupakan penanda dari penyakit Alzheimer.

Berdasarkan temuan ini, tim peneliti menyimpulkan bahwa diet Mediterania dapat menurunkan risiko demensia. Penurunan risiko ini dapat terjadi karena diet Mediterania menginterevensi penumpukan amiloid dan tau.

"Hasil ini menambah banyaknya bukti yag menunjukkan bahwa apa yang Anda makan dapat mempengaruhi kemampuan daya ingat Anda nanti," jelas peneliti Tommaso Ballarini dari German Center for Neurodegenerative Disease, seperti dilansir CNN, Kamis (6/5).

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Alzheimer's Prevention Clinic di Weill Cornell Medicine dan NewYork-Presbyterian Hospital Dr Richard Isaacson. Menurut Dr Richard, temuan ini semakin memperkuat anggapan bahwa "Anda adalah apa yang Anda makan".

Selain itu, Dr Richard menilai yang menjadi faktor terkuat dari diet Mediterania adalah konsumsi ikan yang rutin. Faktor ini dinilai memainkan peran besar dalam penurunan risiko.

"Dalam studi penting ini, peneliti menunjukkan bahwa merupakan hal yang mungkin untuk tidak hanya memperbaiki fungsi kognitif, khususnya daya ingat, tetapi juga menurunkan risiko dari patologi penyakit Alzheimer," ungkap Dr Richard yang tidak terlibat dalam studi.

Diet Mediterania merupakan pengaturan pola makan yang terinspirasi oleh pola makan tradisional dari orang-orang Mediterania. Diet Mediterania sebenarnya cukup sederhana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement