Sabtu 15 May 2021 08:44 WIB

Alami Gatal Biduran? Simak Cara Tepat untuk Menanganinya!

Biduran merupakan reaksi pada kulit dan ditandai dengan warna kemerahan

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Alami Gatal Biduran? Simak Cara Tepat untuk Menanganinya!
Alami Gatal Biduran? Simak Cara Tepat untuk Menanganinya!

Apakah kamu pernah merasakan gatal disertai bentol di sekujur atau di beberapa bagian tubuh? Rasa gatalnya seperti tak tertahankan, bahkan menimbulkan sensasi panas dan perih.

Gejala ini biasa disebut sebagai gatal biduran. Lalu, apa itu biduran? 

Baca Juga: Punya Alergi Parah? Kenali Makanan yang Dapat Menyembuhkan dan Memperparah Alergi

Apa Itu Biduran?

gatal biduran

Punggung biduran

Biduran atau dalam istilah medis disebut urtikaria merupakan reaksi yang terjadi pada kulit dan ditandai dengan warna kemerahan dan juga rasa gatal. Biduran bisa hilang dengan sendirinya. Tapi jika berlangsung dalam waktu yang lama dan berulang, bisa dikatakan sebagai biduran kronis dan perlu penanganan tim medis.

Berdasarkan durasi terjadinya, ada dua jenis biduran, yakni:

1

Biduran Akut

Biduran yang muncul secara tiba-tiba tapi akan reda dalam waktu yang relatif cepat.

2

Biduran Kronis

Biduran yang muncul secara tiba-tiba tapi terjadi secara berulang dan berlangsung dalam waktu yang lebih lama. Biduran jenis ini bisa timbul sebagai reaksi autoimun, yaitu saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel atau jaringannya sendiri. 

Tak hanya itu, biduran kronis juga bisa mengindikasikan adanya gangguan organ hati, infeksi tiroid, atau parasit pada saluran pencernaan. Jika tak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Seperti, arthritis rheumatoid dan juga lupus.

Saat seseorang terserang biduran, tak menutup kemungkinan juga akan terserang angioedema. Penyakit ini merupakan kondisi di mana timbul pembengkakan pada lapisan kulit yang lebih dalam. Biasanya pembengkakan ini terjadi pada beberapa bagian tubuh seperti mata, bibir, ataupun alat kelamin.

Penyebab Biduran

Meskipun bisa terjadi secara tiba-tiba, bukan berarti biduran tak ada penyebabnya, ya. Umumnya, kondisi ini merupakan reaksi alergi terhadap suatu zat yang merangsang sistem imun untuk mengeluarkan zat histamin. Zat inilah yang membuat pembuluh dara melebar, sehingga aliran darah pun meningkat. 

Karena jumlah darah yang meningkat di bawah permukaan kulit, kulit pun terlihat memerah. Kondisi ini juga membuat penderita merasakan panas dan gatal. Selain itu, beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya biduran antara lain:

  • Kontak dengan pemicu atau penyebab alergi, misalnya bulu binatang.
  • Konsumsi makanan penyebab biduran. Seperti kacang, telur, gandum, dan susu.
  • Obat-obatan yang bisa menyebabkan urtikaria.
  • Zat aditif atau bahan tambahan dalam makanan.
  • Gigitan serangga.
  • Faktor lingkungan seperti cuaca panas maupun dingin.

Gejala Biduran

Untuk mengetahui apakah kamu terkena biduran atau tidak, gejala paling umum yang muncul adalah bentol berwarna kemerahan yang disertai rasa gatal dan panas pada beberapa bagian tubuh. Hal ini akan semakin parah jika kamu terpapar suhu panas atau stres. Belum lagi jika digaruk, bentol-bentol ini bisa menyebar semakin luas.

Selain itu, gejala biduran lain yang juga bisa timbul sebagai penyerta adalah:

  • Beberapa bagian tubuh mengalami pembengkakan seperti pada kelopak mata, tenggorokan, atau bibir.
  • Pusing.
  • Mual.
  • Keringat dingin.
  • Sesak napas. 

Baca Juga: Bercak Merah di Kulit Bikin Gak Pede, Kenali Tanda dan Cara Mengobatinya

Diagnosis Biduran

Untuk dapat mendiagnosis biduran, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada penderita serta gejala yang menyertai. Biasanya, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan seperti:

  • Sejak kapan gejala biduran muncul?
  • Apa saja makanan yang baru dikonsumsi?
  • Baru melakukan aktivitas apa saja?
  • Adakah riwayat penyakit yang diderita?

Selanjutnya, untuk memperkuat diagnosis, dokter akan melakukan tes kulit (skin prick test), tes darah, serta biopsi kulit. 

Pada tes kulit, dokter biasanya akan menguji reaksi kulit pasien terhadap berbagai macam alergen. Jika muncul ruam merah, artinya ada indikasi alergi yang diderita pasien.

Selain tes kulit, dokter juga bisa merekomendasikan untuk melakukan tes darah. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi antibodi secara spesifik di dalam tubuh. Antibodi memang diperlukan oleh tubuh, tapi jika jumlahnya terlalu banyak, bisa berbahaya dan memicu reaksi alergi. 

Cara Mengobati Biduran 

Umumnya, biduran akan membaik dengan sendirinya. Penderita hanya perlu menahan diri untuk tidak menggaruk kulit agar tidak semakin terasa panas. Jika kondisinya cukup serius, konsumsi obat-obatan seperti antihistamin, antiradang, omalizumab juga disarankan.

Obat antihistamin biasanya diresepkan untuk meredakan rasa gatal, pembengkakan, atau reaksi alergi lainnya. Konsumsi obat ini bisa menimbulkan rasa kantuk. Sehingga pasien disarankan untuk tidak berkendara maupun beraktivitas berat. Contoh obat antihistamin adalah loratadine dan cetirizine.

Selanjutnya, pada kondisi biduran yang berat, dokter akan meresepkan obat antiradang seperti kortikosteroid. Salah satu jenis obat antiradang adalah prednisone. Jika penggunaan antihistamin dan anti radang dirasa masih kurang efektif, rekomendasi selanjutnya adalah pemberian obat-obatan untuk menekan sistem imun tubuh. Penggunaan obat jenis ini dimaksudkan untuk mengurangi dan mencegah gejala biduran bertambah parah.

Penanganan terakhir ketika kondisi biduran sudah masuk pada tahap darurat adalah dengan menyuntikkan epinefrin untuk meringankan gejala dengan cepat. Biasanya hal ini akan dilakukan pada pasien yang mengalami serangan alergi berat dan bisa kambuh sewaktu-waktu. Obat ini pun bisa digunakan sendiri di rumah untuk berjaga- jaga dalam keadaan darurat. 

Obat Biduran Tradisional / Tanpa Obat Minum

Nah, untuk kamu yang tak bisa mengonsumsi obat-obatan, berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati biduran secara alami, di antaranya:

  1. Kompres Dingin

    Cara pertama yang bisa dilakukan dan paling mudah adalah dengan menggunakan kompres dingin. Cara ini dipercaya mampu meredakan iritasi kulit dan meredakan rasa panas. Kamu hanya perlu menyiapkan es batu yang dibungkus handuk, lalu letakkan pada area yang gatal selama 10 menit.

  2. Jaga Kondisi Tubuh Tetap Dingin

    Menjaga kondisi tubuh agar tetap dingin merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan biduran. Karena, kondisi panas dan kegerahan bisa memicu biduran yang semakin parah. Untuk itu, usahakan kondisi sekitar selalu sejuk, nyaman, dan hindari paparan sinar matahari secara langsung, ya!

  3. Oleskan dengan Lidah Buaya

    Gunakan lidah buaya untuk membantu meredakan iritasi kulit. Kamu cukup mengoleskannya pada bagian yang tengah mengalami biduran. 

    Zat yang terkandung dalam lidah buaya bisa menjadi solusi anti peradangan. Meskipun begitu, kamu tetap harus berhati-hati jika timbul reaksi alergi. 

  4. Mandi dengan Larutan Penghilang Rasa Gatal

    Cara mengobati biduran secara alami yang selanjutnya adalah dengan menggunakan produk khusus penghilang rasa gatal. Kamu bisa melarutkan produk tersebut ke dalam air yang akan digunakan untuk mandi. Kamu juga bisa menambahkan bahan lain seperti oatmeal koloid dan soda kue. 

    Namun, sebelum menggunakannya, kamu perlu menguji produk tersebut. Jika tidak menimbulkan reaksi alergi, artinya produk tersebut aman digunakan.

Baca Juga: Penyakit Dermatitis, Ini Macam, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement