Kamis 13 May 2021 14:40 WIB

Kesehatan Usus Pengaruhi Depresi dan Kecemasan

Ada kaitan antara menjaga kesehatan usus dan kesehatan mental.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Ada kaitan antara menjaga kesehatan usus dan kesehatan mental.
Foto: The Blue Diamond Gallery
Ada kaitan antara menjaga kesehatan usus dan kesehatan mental.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usus memiliki hubungan yang penting dengan hampir semua bagian dalam tubuh manusia, termasuk otak. Oleh karena itu, kesehatan usus juga dapat mempengaruhi depresi dan kecemasan.

Sebuah studi dalam British Medical Journal telah menyoroti hubungan antara kesehatan usus dan kesehatan mental. Melalui studi ini, peneliti dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine ini melakukan peninjauan terhadap 21 studi berbeda yang melibatkan 1.503 partisipan.

Baca Juga

Tim peneliti mendapati bahwa lebih dari setengah studi yang mereka tinjau menunjukkan adanya hubungan antara kesehatan mental dan usus. Peneliti mengatakan regulasi mikrobiota usus yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap perbaikan gejala gangguan kecemasan.

Tim peneliti mengungkapkan bahwa ada dua jenis intervensi yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan usus. Kedua intervensi tersebut adalah intervensi dengan menggunakan makanan probiotik dan non probiotik.

Makanan probiotik seperti yogurt digadang kaya akan bakteri baik yang dapat menjaga kesehatan usus. Akan tetapi, menurut John Hopkins University, probiotik hanya tampak efektif dalam menjaga kesehatan usus pada sekitar 36 persen studi saja.

"Intervensi non probiotik lebih efektif dibandingkan intervensi probiotik," papar peneliti, seperti dilansir FitAndWell, Kamis (13/5).

Terlepas dari itu, tak ada salahnya untuk tetap mendapatkan asupan probiotik. National Health Service Inggris merekomendasikan konsumsi suplemen probiotik setiap hari setidaknya selama empat pekan.

Di samping itu, ada dua cara terbaik untuk menjaga kesehatan usus dan bakteri baik di dalam usus. Kedua cara tersebut adalah minum lebih banyak air putih dan mengonsumsi lebih banyak gandum, buah, serta sayur berserat.

Tanpa asupan air putih, serat tak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik dan mencegah sembelit. Oleh karena itu, pastikan kebutuhan cairan terpenuhi dengan meminum sekitar dua liter air putih per hari.

Beberapa contoh buah yang kaya serat adalah apel, pir, dan berry. Sedangkan beberapa contoh sayuran yang kaya serat adalah brokoli, wortel, dan asparagus. Pengolahan buah dan sayur kaya serat ini juga perlu diperhatikan agar kandungan seratnya tidak hilang atau rusak.

Pulses seperti kacang pea dan polong juga penting untuk dikonsumsi, seperti halnya produk gandum utuh. Coba untuk beralih dari produk gandum olahan seperti roti putih, menjadi produk gandum utuh seperti roti gandum atau oat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement