REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi para pecinta kopi, minum kopi setelah sarapan di pagi hari menjadi kebiasaan menyenangkan. Tapi apakah itu menjadi pilihan sehat?
Studi baru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Bath menemukan bahwa mengonsumsi secangkir kopi setelah sarapan lebih sehat daripada sebelum sarapan. Setidaknya itu menyehatkan metabolisme Anda. Lebih khusus lagi, penulis menentukan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi kopi setelah sarapan menikmati manfaat yang signifikan terhadap kadar gula darah mereka.
Dalam studi acak, 29 orang dewasa diberikan tiga tes toleransi glukosa oral. Tes pertama diberikan kepada peserta yang tidur malamnya tidak terganggu, dan yang lainnya ketika peserta mengalami gangguan tidur.
Setiap peserta kemudian diuji dengan minum kopi dan tanpa minum kopi di pagi hari. Kopi kira-kira dikonsumsi satu jam setelah bangun tidur.
Secara konsisten, satu malam dengan gangguan tidur tidak memperburuk respons glukosa darah/insulin peserta saat sarapan, jika dibandingkan dengan tidur malam yang normal. Sementara kopi hitam kental yang dikonsumsi setelah mengalami satu malam gangguan tidur, secara substansial meningkatkan respons glukosa darah peserta sekitar 50 persen.
Tampaknya kopi merusak kemampuan seseorang untuk mengolah gula dalam sarapannya. Gula atau glukosa, adalah bagian penting untuk membantu tubuh kita mengumpulkan energi dari makanan yang kita konsumsi.
Para pecinta kopi dapat mencoba untuk mencapai keseimbangan antara efek stimulasi kopi berkafein di pagi hari dan potensi kadar glukosa darah yang lebih tinggi, dengan menjadi lebih disiplin tentang makanan yang mereka konsumsi di pagi hari. Namun, literatur saat ini menganjurkan untuk mengonsumsi kopi setelah sarapan daripada sebelumnya.
“Sederhananya, kontrol gula darah kita terganggu ketika hal pertama yang bersentuhan dengan tubuh kita adalah kopi, terutama setelah tidur yang terganggu di malam hari. Kita bisa memperbaiki ini dengan makan dulu baru minum kopi nanti jika kita merasa masih membutuhkannya," demikian kata penulis seperti dilansir dari The Ladders, Kamis (13/5).
“Masih banyak lagi yang perlu kita pelajari tentang efek tidur pada metabolisme kita, seperti seberapa banyak gangguan tidur yang diperlukan untuk mengganggu metabolisme. Dan apa implikasi jangka panjangnya, serta bagaimana olahraga, misalnya, dapat membantu melawan ini," kata dia.