REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mungkin Anda pernah dengar bahwa antiperspiran yang mengandung aluminium bisa berbahaya bagi kesehatan otak dalam jangka panjang. Baru-baru ini, sebuah studi baru memperkuat temuan itu. Sekelompok ilmuwan menemukan bahwa aluminium yang kita konsumsi, seperti ketika minum dari kaleng, dapat menyebabkan kerusakan serius pada fungsi kognitif jangka panjang.
Dilansir dari eatthis, Kamis (13/5), pada bulan lalu, Journal of Alzheimer's Disease menerbitkan studi yang dilakukan oleh empat ilmuwan di Inggris. Mereka ingin memahami bagaimana paparan aluminium dapat memengaruhi kecenderungan genetik orang terhadap penyakit terkait demensia, seperti Alzheimer.
Para ilmuwan menyadari penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa aluminium yang ditemukan dalam produk sehari-hari, seperti deodoran, dikaitkan dengan penyakit neurodegeneratif dan bentuk demensia, seperti Alzheimer. Para ilmuwan memeriksa keberadaan aluminium di otak pendonor dengan riwayat keluarga Alzheimer.
Setelah analisis, para peneliti menemukan bahwa aluminium ada di area otak yang sama dengan protein yang muncul pada tahap awal Alzheimer. Studi tersebut juga menemukan bahwa aluminium itu sendiri mungkin berperan dalam membentuk kekusutan dan plak yang mendahului timbulnya Alzheimer.
Namun, satu penemuan menarik dari studi itu, melalui Futurisme, adalah bahwa aluminium mungkin bukan penyebab Alzheimer dan demensia. Alasan yang mungkin untuk efek aluminium pada demensia mungkin karena, seiring bertambahnya usia, ginjal seseorang menjadi kurang mampu menyaring aluminium dari tubuh saat dia mengkonsumsinya. Hal itu dapat menyebabkan penumpukan aluminium di otak.
Namun, mengingat tren seltzer kaleng yang berkembang dan soda yang semakin populer, mungkin ada baiknya Anda mempertimbangkan kembali kemasan minuman.