REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Pekan lalu, SpaceX berhasil melakukan pendaratan aman pertama untuk roket dan pesawat antariksa Starship. Kini, perusahaan tersebut telah mengungkapkan rencana untuk uji terbang orbital pertama booster itu.
Misi tersebut kini dalam pengajuan ke Federal Communications Commission (FCC). Misi akan melihat penerbangan pertama Starship di atas roket Super Heavy.
Dilansir dari Digital Trends, Jumat (14/5), peluncuran akan berlangsung di situs SpaceX di Boca Chica, Texas. Sekitar 170 detik setelah lepas landas, Starship akan lepas dari penguat Super Heavy utama, yang kemudian akan turun di Teluk Meksiko, sekitar 20 mil dari pantai.
Kapal luar angkasa akan melanjutkan jalur penerbangan yang membawanya ke orbit untuk pertama kalinya. Beberapa saat kemudian, pesawat akan melakukan percikan bertenaga dan bertarget sekitar 62 mil (100 km) di lepas pantai Pulau Kauai di Hawaii. Misi mulai dari peluncuran hingga percikan Starchip diperkirakan akan memakan waktu sekitar 90 menit.
Dalam pengajuan, SpaceX mengatakan tujuan penerbangan adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang dinamika masuk Starship dan untuk lebih memahami apa yang dialami kendaraan selama penerbangan.
SpaceX belum mengungkapkan tanggal target untuk penerbangan orbital pertama Starship. Perusahaan yang berbasis di California sebelumnya telah mengatakan bahwa mereka berharap melakukan misi tersebut paling cepat Juli. Sengan Super Heavy belum menjalani pengujian yang signifikan, tanggal tersebut tampaknya akan meleset.
SpaceX berencana bekerja sama dengan NASA untuk menggunakan Starship dan Super Heavy untuk mengangkut kru ke bulan dan sekitarnya. Sebagai bagian dari pengujian, perusahaan mencoba penerbangan pertama Starship di ketinggian pada akhir tahun lalu. Namun, roket yang seharusnya mendarat tegak, jatuh terlalu berat dan meledak.
Penerbangan uji selanjutnya juga berakhir dengan bola api. Awal bulan ini Starship akhirnya melakukan pendaratan yang aman, mengambil langkah besar menuju penerbangan orbital pertamanya.
Perusahaan, yang dipimpin oleh pengusaha miliarder Elon Musk, saat ini menikmati kesuksesan dengan roket Falcon 9 yang dapat digunakan kembali, menyebarkan satelit ke orbit dan, baru-baru ini, mengangkut awak ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).