REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena kosmik yang langka dan indah akan terjadi dalam waktu dekat. Pada 26 Mei mendatang masyarakat di seluruh dunia dapat melihat gerhana bulan total.

Gerhana bulan terjadi saat bulan bergerak menuju bayangan Bumi, yang menghalangi cahaya matahari. Berbeda dengan gerhana matahari, Anda dapat melihat langsung ke bulan dengan mata telanjang.

Dilansir dari laman sosial media Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), gerhana bulan total ini juga bertepatan dengan detik-detik Waisak yakni jatuh pada 26 Mei pukul 18.13.10 WIB dengan jarak 537.461 km dari bumi. Gerhana bulan total ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah Timur-Tenggara (hingga tenggara untuk Indonesia bagian timur) tanpa menggunakan alat bantu optik apapun. Durasi fase total gerhana kali ini 14 menit 30 detik.

Dilansir Cnet, gerhana bulan total memiliki banyak nama. Ini dapat disimpulkan sebagai super flower blood moon atau dalam bahasa sebagai bulan darah bunga super.

Ada alasan untuk julukan yang terdengar eksotis tersebut. Gerhana bulan total cenderung memberi warna kemerahan pada bulan.

The Farmers Almanac memberikan berbagai julukan ke bulan purnama untuk setiap bulan. Pada Mei biasanya disebut flower moon atau bulan bunga.

Bulan ini juga akan menjadi salah satu yang terdekat dengan Bumi dalam jalur elipsnya, membuatnya tampak sedikit lebih terang dan lebih besar dari biasanya. Itu adalah bagian supermoon.

Badan Antariksa Amerika (NASA) mengatakan gerhana akan terlihat di beberapa bagian Amerika, Australia, Selandia Baru, dan Asia Timur. Penduduk Hawaii dan Alaska seharusnya memiliki kesempatan menonton yang bagus, tetapi sebagian besar wilayah bagian barat akan berada dalam posisi untuk pertunjukan tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika