REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena kosmik Gerhana Bulan Total (GBT) akan muncul saat detik-detik Waisak pada 26 Mei mendatang.
Gerhana bulan terjadi saat bulan bergerak menuju bayangan Bumi, yang menghalangi cahaya matahari. Berbeda dengan gerhana matahari, Anda dapat melihat langsung ke bulan dengan mata telanjang.
Menurut LAPAN RI, secara global, GBT kali ini dapat disaksikan oleh Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Oseania, dan sebagian besar benua Amerika kecuali Kanada bagian Timur, Kepulauan Virgin sampai dengan Trinidad-Tobago, Brazil bagian timur, Guyana, Suriname dan Guyana Prancis.
GBT kali ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah Timur-Tenggara hingga Tenggara untuk Indonesia bagian Timur. Untuk melihatnya, masyarakat tidak perlu menggunakan alat optik apapun. GBT kali ini terletak di dekat konstelasi Scorpius.
Berikut jadwal GBT untuk wilayah Indonesia, dilansir di Edukasi LAPAN RI, Rabu (19/5):
- Awal Penumbra (15.46.12 WIB/ 16.46.12 WITA/ 17.46.12 WITA) dapat terlihat di Papua, Kep. Aru
- Awal Sebagian (16.44.37 WIB/ 17.44.37 WITA/ 18.44.37 WIT) dapat terlihat di Papua, Papua Barat, Maluku (kecuali Kep.Aru), Maluku Utara, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, NTT
- Awal Total (18.09.29 WIB/ 19.09.29 WITA/ 20.09.29 WIT) dapat terlihat di seluruh Indonesia, kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, sebagian Riau
- Puncak gerhana (18.18.43 WIB/ 19.18 43 WITA/ 20.18.43 WIT) dapat terlihat di seluruh Indonesia, kecuali: Aceh, Pulau Nias, sebagian Sumatera Utara
- Akhir Total (18.27.57 WIB/ 19.27.57 WITA/ 20.27.57 WITA) dapat terlihat di seluruh Indonesia
- Akhir Sebagian (19.52.49 WIB/ 20.52.49 WITA/ 21.52.49 WIT) dapat terlihat di seluruh Indonesia
- Akhir Penumbra (20.51.16 WIB/ 21.51.16 WITA/ 22.51.16 WIT) dapat terlihat di seluruh Indonesia.