REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — National Institute of Infectious Diseases (NIID) melaporkan pada 14 Mei lalu jika vaksin Covid-19 Pfizer, mampu menurunkan kemungkinan penerima tertular virus, 12 hari pasca suntikan pertama. Klaim itu, berdasarkan penelitian dengan subjek 1.101.698 petugas kesehatan yang telah menerima satu suntikan Pfizer.
NIID mengumumkan temuannya itu, pada pertemuan dengan kementerian kesehatan di hari yang sama. Berdasarkan informasi, lembaga itu melakukan analisis data dari dua sistem pemerintah pusat yang menyusun situasi vaksinasi dan informasi mereka yang tertular.
Selama masa inokulasi hingga hari ke-12, jumlah orang yang tertular virus per 100 ribu orang adalah 1,26. Namun demikian, pada hari ke-14 hingga ke-20, jumlahnya turun menjadi 0,53. Jumlah itu, terus menurun menjadi 0,49 antara hari 21 dan hari 27, dan 0,18 setelah hari 28.
"Jumlahnya mulai menurun setelah sekitar hari 12,’’ kata lembaga itu dikutip dari Asahi, Rabu (19/5).
Secara umum, dibutuhkan beberapa hari setelah menerima suntikan vaksin bagi penerima untuk mengembangkan antibodi penetral yang membantu mencegah infeksi pasca imunisasi. Namun NIID mengatakan, ada banyak faktor yang belum dipertimbangkan, seperti situasi infeksi yang berbeda karena wilayah dan waktu vaksinasi.