Sabtu 22 May 2021 11:12 WIB

Waspada, Makanan Ini Bisa Rusak Sel Imun di Usus

Makanan yang identik dengan diet Barat tersebut dapat merusak sel Paneth.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Makan Pizza. Ilustrasi
Foto: Express.co.uk
Makan Pizza. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Burger, pizza, roti putih, hingga pastry dan makanan manis merupakan jenis-jenis makanan yang cukup familier dalam keseharian banyak orang. Makanan-makanan tinggi lemak dan gula ala diet Barat ini ternyata dapat merusak kesehatan usus.

Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti Washington University School of Medicine, makanan yang identik dengan diet Barat tersebut dapat merusak sel Paneth. Sel Paneth merupakan sel imin antiinflamasi yang ditemukan di usus.

Baca Juga

Masalah pada sel Paneth diketahui dapat memengaruhi terjadinya penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD). Alasannya, sel-sel tersebut berperan dalam memberi perlindungan terhadap ketidakseimbangan mikroba dan patogen menular.

IBD telah lama diketahui menjadi masalah yang cukup umum ditemukan di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat. Akan tetapi, saat ini masalah IBD menjadi lebih umum ditemukan di dunia seiring dengan semakin banyaknya orang yang mengadopsi gaya hidup ala Barat.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa konsumsi jangka panjang diet ala Barat yang tinggi lemak dan gula akan merusak fungsi sel-sel imun di usus dalam cara yang dapat memicu radang usus atau peningkatan risiko infeksi usus," papar ketua tim peneliti Ta Chiang Liu, seperti dilansir Metro.

Liu mengatakan, disfungsi pada sel Paneth dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Dalam hal ini, Liu mengungkapkan bahwa makanan turut memainkan peran yang besar.

Dalam studi ini, Liu dan rekan menganalisis data klinis dari 930 orang dan juga sel Paneth. Mereka lalu mendapati bahwa indeks massa tubuh (IMT) berkaitan dengan fungsi sel Paneth yang buruk.

Pada individu dengan atau tanpa masalah usus, angka IMT yang semakin tinggi berkaitan dengan semakin buruknya sel-sel Paneth mereka saat diteliti di bawah mikroskop. Secara umum, hal ini menunjukkan adanya hubungan antara berat badan dan kesehatan usus.

Para peneliti lalu mencoba melihat dampak dari diet Barat pada manusia dan hewan coba tikus. Dari sini, peneliti baru menemukan bahwa bukan berat badan yang memengaruhi fungsi sel imun, tetapi jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh para partisipan.

Tikus yang diberikan diet tinggi lemak dan gula selama delapan pekan menunjukkan fungsi sel Paneth abnormal. Namun, empat pekan setelah tikus diberikan diet yang sehat, sel Paneth mereka kembali normal.

"Obesitas bukan masalah utamanya. Terlalu banyak mengonsumsi makanan sehat tidak memengaruhi sel Paneth. Yang menjadi masalah adalah diet tinggi lemak dan tinggi gula," ujar Liu.

Liu mengungkapkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang sama untuk manusia yang kegemukan selama bertahun-tahun. Alasannya, studi pada tikus hanya berlangsung dalam hitungan pekan, sedangkan obesitas terjadi dalam jangka panjang. Biasanya, dibutuhkan waktu sekitar 20-30 tahun dalam menerapkan pola makan tak sehat sebelum seseorang menjadi obesitas.

"Ada kemungkinan bahwa bila Anda menerapkan diet Barat terlalu lama, Anda sudah melewati batas di mana Anda tak bisa kembali, dan sel Paneth Anda tak bisa pulih meski Anda mengubah pola makan Anda," ungkap Liu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement