REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Studi vaksin COVID-19 pertama untuk wanita hamil telah diluncurkan di Inggris. Studi ini akan menilai keamanan suntikan Pfizer-BioNTech pada ibu hamil yang sehat.
Sekitar 235 peserta akan direkrut untuk studi tersebut dimana dilakukan di 11 lokasi di seluruh Inggris. Para ilmuwan berharap penilaian tersebut akan memberikan lebih banyak informasi tentang respons kekebalan pada wanita hamil. Penelitian ini juga untuk memastikan apakah antibodi ibu bisa ditransfer ke bayi.
"Meskipun kami memiliki sejumlah besar data yang memberi tahu bahwa aman bagi wanita hamil untuk menerima vaksin COVID-19 yang disetujui, data yang dikumpulkan dari studi penelitian terkontrol seperti ini penting karena akan memberi lebih banyak informasi respons imun vaksin pada wanita hamil," kata kepala peneliti studi tersebut Chrissie Jones seperti dilansir dari Arab News pada Ahad (23/5).
Para peserta awalnya akan menerima dua dosis vaksin atau plasebo dengan jeda 21 hari antara setiap suntikan. Plasebo akan menjadi larutan air asin, seperti praktik standar untuk uji coba vaksin. Para peserta akan menjawab kuesioner tentang kesehatan mereka dan memberikan sampel darah, melengkapi buku harian elektronik dan menerima pemantauan ekstra selama penilaian.
"Relawan harus mengunjungi tempat mereka empat kali sebelum bayi mereka lahir, dan dua kali setelah kelahiran," ujar Jones.