Senin 24 May 2021 13:23 WIB

Startup China Dapat Izin Uji Kendaraan Otonom di Kalifornia

Ada 55 perusahaan yang memgajukan izin untuk menguji coba kendaraan tanpa pengendara.

Mobil Otonom. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Mobil Otonom. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan rintisan Pony.ai, yang mengembangkan kendaraan otonom, mulai menguji cobakan mobil tanpa pengemudi di jalan-jalan tertentu Kalifornia. Dilansir dari The Verge, Ahad (23/4), Departemen Kendaraan Bermotor California (DMV) mengizinkan kendaraan tanpa pengemudi itu untuk diujicobakan setidaknya di tiga kota.

Adapun enam jalan yang mejadi lokasi uji coba itu di antaranya Jalan Fremont, Jalan Alameda Country, Jalan Santa Clara Country, Jalan Milpitas, Jalan Irvin, dan Jalan Orange Country. Mobil yang digerakkan oleh kecerdasan buatan itu diperbolehkan melenggang tanpa pengemudi dengan catatan tidak boleh melebihi kecepatan 45 mil per jam.

Baca Juga

Uji coba hanya boleh dilakukan saat cuaca cerah dan di siang hari. Uji coba pertama akan dilaksanakan di hari kerja pada pukul 10.00 pagi waktu California hingga pukul 15.00 siang.

DMV mencatat setidaknya ada 55 perusahaan yang memgajukan izin untuk menguji coba kendaraan tanpa pengendara. Meski demikian Pony.ai menjadi salah satu dari delapan perusahaan lainnya yang menerima izin untuk uji coba kendaraan pintarnya tanpa melibatkan pengemudi manusia.

Delapan perusahaan lainnya adalah AutoX, Baidu, WeRide, US companies Cruise, Nuro, Waymo, serta Zoox. Nuro menjadi satu-satunya perusahaan yang sudah memiliki izin mengoperasikan kendaraannya secara komersial dan tanpa didampingi awak sopir.

Pony.ai merupakan perusahaan rintisan yang dikembangkan di Guangzhou, China dan Silicon Valley dan kini ditaksir memiliki nilai 3 miliar dolar AS. Investasi mereka pun diperkuat dengan suntikan dana dari Toyota sebesar 400 juta dolar AS. Perusahaan itu mengaku akan menjadi penyedia layanan angkutan mobil daring tanpa awak sopir atau terautomasi pertama di China.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement