Selasa 25 May 2021 01:52 WIB

Karang Lunak Bisa Jadi Bahan Baku Obat Antikanker

Karang lunak mengandung cembranoid yang bisa dipakai untuk antikanker.

Kanker Otak. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Kanker Otak. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan cembranoid yang diperoleh dari karang lunak yang merupakan bagian dari kekayaan keanekaragaman hayati (kehati) laut Indonesia. Senyawa ini potensial bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku obat antiinflamasi dan antikanker.

"Kebanyakan untuk cembranoid saat ini fokus untuk bahan baku obat antiinflamasi dan antikanker," kata peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Masteria Yunovilsa Putra.

Baca Juga

Masteria menuturkan karang lunak (soft corals) tersebut juga bisa dibudidayakan sehingga bisa dijaga keberlanjutan ketersediaan sumber cembranoid itu. Karang lunak tersebut termasuk antara lain Sarcophyton sp., Lobophytum sp., dan Sinularia sp.

Hingga saat ini, sudah ditemukan 360 cembranoid dari karang lunak di seluruh dunia. Sementara dari hasil penelitian berjudul Cembranoids of Soft Corals: Recent Updates and Their Biological Activities yang dilakukan Masteria dan rekan-rekannya, ada sekitar 10 senyawa cembranoid yang diisolasi.

Masteria menuturkan karena aktivitas biologisnya termasuk antikanker dan antiinflamasi, cembranoid memiliki potensi besar untuk pengembangan berbagai obat dengan potensi manfaat kesehatan dan ekologi. Apalagi Indonesia kaya akan karang lunak (soft corals), sehingga potensi tersebut sangat besar untuk dimanfaatkan dan dikembangkan.

"Kalau memang ditemukan senyawa yang potensial, nanti bisa kita sintesis atau soft corals kita buat akuakultur sehingga keberlangsungan dan pasokannya terjamin," tuturnya.

Dari senyawa aktif potensial yang ditemukan, Masteria menuturkan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut seperti bagaimana mensintesisnya yang sesuai dengan hitungan industri, kajian mechanism of action dan uji preklinis.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement