Selasa 25 May 2021 00:35 WIB

Sedikit Kurangi Berat Badan Bisa Pangkas Risiko Diabetes

Risiko penyakit diabetes tipe 2 bisa turun 40 hingga 47 persen.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nora Azizah
Cara penurunan berat badan bisa terasa sangat mengecewakan.
Foto: www.freepik.com
Cara penurunan berat badan bisa terasa sangat mengecewakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cara penurunan berat badan bisa terasa sangat mengecewakan. Sebab, banyak wanita berharap bisa melihat perubahan besar penurunan berat badan hanya dalam beberapa bulan atau beberapa pekan. 

Namun, penelitian baru memperjelas bahwa argumen tersebut hanya mitos. Menurut sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, menurunkan berat badan hanya beberapa kilogram saja dapat mengurangi risiko seseorang terkena diabetes tipe 2 sekitar 40 hingga 47 persen.

Baca Juga

"Mereka yang sudah menderita diabetes tipe 2 mungkin dapat membalikkan atau memperbaiki kondisi tersebut dengan menerapkan perubahan gaya hidup yang signifikan ke dalam rutinitas mereka," papar hasil studi di JAMA Internal Medicine, seperti dilansir firstforwomen.com, Senin (23/5).

Penelitian tersebut berasal dari Norfolk Diabetes Prevention Study (NDPS). Dalam 30 tahun terakhir ini, terbukti menjadi studi penelitian pencegahan diabetes terbesar di dunia dan berlangsung selama delapan tahun, yakni dimulai pada tahun 2011.

Para peneliti mulai dengan merekrut 1.028 peserta yang hiperglikemik atau sudah mengidap diabetes tipe 2. Peserta kemudian secara acak dibagi menjadi tiga kelompok, yakni mereka yang tidak menerima intervensi, mereka yang mengambil bagian dalam program intervensi, dan mereka yang mengambil bagian dalam program tetapi menerima dukungan tambahan dari mentor yang dilatih dalam pencegahan diabetes.

Program intervensi meliputi pendidikan, diet berbasis kelompok, dan aktivitas fisik berbasis kelompok. Perhatikan bahwa peserta yang sudah menderita diabetes dibagi rata di antara tiga kelompok.

Selama penelitian, 156 peserta hiperglikemik akhirnya mengembangkan diabetes tipe 2. Selain itu, peserta dalam ketiga kelompok tidak mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Perbedaan terbesar, kemungkinan bahwa setiap orang yang hiperglikemik akan didiagnosis dengan diabetes tipe 2. Ternyata, anggota kelompok intervensi saja lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit dibandingkan kelompok tanpa intervensi.

Anggota kelompok intervensi-plus-pendampingan bahkan lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis. Ketika ilmuwan memperhitungkan variabel seperti usia dan status ekonomi, mereka menemukan bahwa temuan itu tidak berubah.

 

Dengan demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa penyesuaian gaya hidup sederhana, seperti berolahraga lebih sering, mengubah pola makan, dan menurunkan sedikit berat badan dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 secara signifikan. Seperti dilansir American Diabetes Association, 88 juta orang Amerika mengalami hiperglikemik, dan 34,2 juta menderita diabetes. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengungkap praktik terbaik pencegahan diabetes.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement