Selasa 25 May 2021 16:58 WIB

Risiko Terbesar Saat Anda Kekurangan Vitamin C

Dahulu, masalah skorbut banyak dialami oleh bajak laut.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Manfaat vitamin C bagi perempuan.
Foto: Republika.co.id
Manfaat vitamin C bagi perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang mulai memperhatikan kecukupan asupan vitamin C mereka pada masa pandemi Covid-19. Salah satu alasannya adalah untuk membantu menurunkan risiko penularan Covid-19 karena vitamin C dikenal dapat membantu meningkatkan imun.

Asupan vitamin C yang cukup memang dapat membantu mencegah seseorang jatuh sakit. Sebaliknya, kekurangan vitamin C memiliki konsekuensi yang merugikan bagi kesehatan tubuh. Dari beberapa efek samping yang mungkin terjadi, efek samping terbesar dari kekurangan atau defisiensi vitamin C adalah scurvy atau dikenal sebagai skorbut.

Seperti dilansir di laman Medical News Today, skorbut disebabkan oleh defisiensi vitamin C yang berat. Kondisi ini juga dapat berujung pada terjadinya anemia, kelelahan, perdarahan, pembengkakan di beberapa bagian tubuh, hingga ulkus gusi.

Dahulu, masalah skorbut banyak dialami oleh bajak laut. Mereka kerap mengalami skorbut karena selama berlayar mereka jarang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C.

Meski terkesan sebagai penyakit 'zaman dulu', manusia moderen saat ini juga bisa mengalami skorbut bila tidak mendapatkan asupan vitamin C yang cukup. Menurut dr Krishna Singh, penyakit ini hanya terjadi akibat kekurangan vitamin C yang berat.

Dr Singh mengatakan seorang individu hanya berisiko mengalami skorbut bila dia mengalami kekurangan asupan vitamin C selama tiga bulan berturut-turut atau lebih. Defisiensi vitamin C yang lebih ringan dapat memicu terjadinya gejala skorbut.

"Vitamin C merupakan zat gizi penting bagi tubuh untuk membantu memproduksi kolagen," ujar Dr Singh, seperti dilansir di laman Eat This, Selasa (25/5).

Kolagen merupakan komponen signifikan bagi jaringan ikat di dalam tubuh. Alasannya, jaringan ikat membentuk berbagai bagian tubuh seperti kulit, otot, ligamen, dan tendon. Kekurangan kolagen akan menyebabkan rusaknya jaringan ikat.

"Gejala skorbut seperti lemah dan masalah kulit akan mulai tampak di tubuh (saat kekurangan kolagen menyebabkan kerusakan jaringan ikat)," kata dr Singh.

Ahli gizi Niyla Carson mengatakan gejala skorbut lain bisa muncul sebelum penyakitnya terjadi. Beberapa gejala tersebut adalah kemampuan penyembuhan luka yang buruk, masalah dalam melawan infeksi, penurunan berat badan, kulit kering, rambut bercabang, dan bahkan gigi copot.

"Vitamin C tak bisa diproduksi oleh tubuh manusia, karenanya penting memasukkan vitamin C sebagai bagian dari pola makan kita," jelas Carson.

Untuk mencegah dan mengatasi defisiensi vitamin C, penting untuk membiasakan diri mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C. Bila perlu, asupan vitamin C juga bisa didapatkan melalui suplemen.

"Seorang individu perlu secara aktif memasukkan makanan yang kaya vitamin C ke dalam pola makan mereka," ujar Carson.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement