Berbicara tentang bisnis, pastinya tidak pernah lepas dari yang namanya modal. Ya, modal ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan sekaligus mengembangkan bisnis menjadi lebih besar. Mengingat modal yang dibutuhkan tidak kecil, maka meminjam bisa jadi alternatif terbaik agar modal bisnis tercukupi.
Sayangnya, tidak semua pengusaha mampu memanfaatkan modalnya secara maksimal. Beberapa justru menggunakan modal untuk hal-hal di luar bisnis, sehingga tujuan utama dari peminjaman modal tidak tercapai. Apakah Anda termasuk salah satu pebisnis yang pernah melakukannya?
Jika pernah, maka berubahlah. Berikut tips memaksimalkan pinjaman bank untuk keperluan bisnis, sehingga hasilnya memuaskan. Yuk, disimak!
1. Ketahui jenis bisnisnya, lalu sesuaikan modalnya
Besarnya modal yang dibutuhkan tergantung dari jenis bisnis yang ingin dijalankan. Untuk bisnis retail atau coffee shop, maka total modalnya bisa mencapai ratusan juta. Sedangkan untuk bisnis rumahan atau online shop, modalnya cukup Rp3-5 juta saja.
Dengan mengetahui jenis bisnis, Anda bisa mengestimasi besarnya pinjaman agar bisnis dapat beroperasi dengan lancar. Anda juga tahu untuk apa saja pinjaman modal itu digunakan, sehingga kesannya tidak asal pinjam.
Sebisa mungkin hindari pinjaman yang terlalu besar kalau memang tidak terlalu dibutuhkan. Alhasil, pembayaran cicilan bisa dilakukan dengan lancar tanpa sekalipun terkena kredit macet.
2. Gunakan modal untuk kebutuhan bisnis
Bukan rahasia lagi kalau beberapa pebisnis memanfaatkan pinjaman ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan Anda tidak seharusnya meniru kesalahan yang satu ini karena tidak baik untuk kelangsungan keungan Anda di kemudian hari.
Ajukan pinjaman yang sesuai dan gunakan menurut kegunaannya, yaitu untuk bisnis bukan untuk keperluan lain. Misalnya untuk membayar iklan, mengembangkan produk, membeli peralatan, atau merekrut karyawan baru untuk divisi tertentu.
Intinya, jangan ada penyelewengan agar Anda bisa lebih disiplin dalam memanfaatkan pinjaman yang diberikan oleh bank. Alhasil, Anda jadi terbiasa disiplin dalam pinjaman-pinjaman lain di masa mendatang.
Baca juga: Pakai THR Buat Modal Usaha? Begini Cara Bijak Mengaturnya
3. Alokasikan keuntungan untuk ekspansi bisnis
Namanya berbisnis, pasti ada yang namanya keuntungan. Untuk nominalnya tergantung dari jenis bisnisnya, yang pasti persentase keuntungan bisa mencapai 50% dari modal atau bahkan lebih apabila bisnis dijalankan dengan baik dan benar.
Berapa pun keuntungan yang didapat, usahakanlah untuk tidak memfoya-foyakannya demi hal-hal yang kurang penting. Lebih baik simpan keuntungan ini sedikit demi sedikit, lalu gunakan untuk ekspansi bisnis bila jumlahnya sudah banyak.
Nah, kalau sudah begini, Anda tidak perlu meminjam atau menggunakan dana pribadi untuk ekspansi bisnis di kemudian hari. Sebab, Anda sudah membuat pengalokasian khusus untuk tujuan yang satu ini.
4. Tabung sebagian keuntungan
Menabung adalah aktivitas keuangan yang tak boleh sampai terlewat, terutama saat menjalankan suatu bisnis. Sebab, keuntungan yang berhasil ditabung nantinya bisa digunakan untuk hal-hal yang ada kaitannya dengan bisnis.
Misalnya, melakukan ekspansi yang umumnya membutuhkan modal besar. Namun, Anda bisa memanfaatkan keuntungan yang sudah ditabung sejak awal ini untuk ekspansi, jadi tidak perlu mengajukan pinjaman lagi ke bank.
Anda tidak perlu menentukan persentase keuntungan yang ingin ditabung, yang pasti disisihkan saja. Apalagi keuntungan dalam bisnis tidak stabil, bisa besar dan bisa kecil. Keuntungan bulan ini bisa saja berbeda dari bulan sebelumnya.
Baca Juga: Mulai Usaha Sampingan Tapi Tak Punya Modal? Cek Pinjaman Berbasis Syariah Ini
5. Bayar cicilan tepat waktu
Siapa pun pasti senang bila pinjamannya disetujui oleh bank, kan? Tapi, rasa senang itu harus diimbangi pula dengan tanggung jawab, yaitu mencicil pinjaman setiap bulan sebelum cicilan jatuh tempo. Jadi seiring berjalannya waktu, cicilan bisa lunas.
Membayar cicilan tepat waktu akan menjauhkan Anda dari beberapa kemungkinan buruk. Misalnya utang menumpuk, peningkatan beban bunga, dan rusaknya riwayat kredit akibat kredit macet.
Anda bisa buatkan pengingat agar pembayaran cicilan tidak lewat dari jangka waktu yang ditetapkan. Bisa juga gunakan sistem autodebet untuk pembayaran otomatis ke bank yang bersangkutan, sehingga tidak ada namanya kredit macet.
6. Ajukan pinjaman baru bila dibutuhkan
Pinjaman sebelumnya masih kurang? Atau modal yang Anda miliki tidak cukup untuk keperluan ekspansi bisnis? Tenang saja, Anda bisa mengajukan pinjaman baru kepada bank kalau ini bisa mempermudah jalan untuk ekspansi.
Mengingat ini sangat berisiko, sebaiknya berhati-hatilah dalam menentukan nominal yang ingin dipinjam. Terlebih lagi bila pinjaman sebelumnya belum lunas dibayarkan, sehingga potensi terjadinya kredit macet dapat diminimalisir sekecil mungkin.
Dan yang tak kalah penting, sebaiknya ajukan pinjaman di bank yang berbeda dari bank sebelumnya sehingga Anda memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan modal tambahan demi keperluan bisnis.
Lunasi Pinjaman Anda Secepat Mungkin
Setelah memaksimalkan pinjaman, baiknya lunasi pinjaman tersebut secepat mungkin agar Anda tidak terbebani utang. Adapun keuntungan yang didapat dari bisnis nantinya bisa benar-benar dinikmati, jadi Anda bisa merasakan hasil dari jerih payah selama ini.
Baca Juga: Mau Usaha yang Gak Perlu Modal, Tapi Malah Dapat Uang? Cobain Bisnis Ini