REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog dari Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim menilai fenomena kelelahan akibat pandemi (pandemic fatigue) menjadi alasan sebagian masyarakat nekat menerobos larangan mudik kendati ada penyekatan.
"(Lebaran) tahun kemarin sudah dikekang kita tidak boleh melakukan apa-apa tidak boleh kemana-mana, maka sekarang dorongan untuk pulang untuk silaturahimnya menjadi lebih besar. Ini internal kontrolnya ketika kemarin sudah tidak ketemu (silaturahim), masa tidak ketemu lagi," ujar Rose saat dihubungi, Kamis (27/5).
Rose mengatakan kurangnya sosialisasi soal manfaat vaksin juga menjadi salah satu penyebab lain. Masyarakat seolah sudah tak khawatir lagi soal Covid-19 karena telah divaksinasi.
Padahal program vaksinasi bukan membuat seseorang kebal terhadap penularan virus berbahaya ini, namun untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan apabila terjangkit Covid-19. "Itu yang membuat banyak orang mencoba melanggar atau nggak peduli dan kemudian mereka ada vaksin. Kemudian meremehkan ini (vaksin) kayaknya sudah aman," katanya.
Di sisi lain, Ia menilai nekatnya masyarakat menerobos larangan mudik akibat lemahnya aturan dari pemerintah. Pemerintah dinilai tidak ajeg dalam memberlakukan aturan larangan mudik.