Kamis 27 May 2021 21:14 WIB

Menkominfo: Jaringan 4G dan 5G Berjalan Simultan

Peresmian jaringan 5G oleh Telkomsel merupakan hari bersejarah untuk Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Foto: Dok. Kem
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia telah memasuki babak baru teknologi telekomunikasi modern dengan memanfaatkan jaringan koneksi generasi kelima (5G). Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyatakan infrastruktur digital nasional akan ditopang dengan jaringan 4G dan 5G secara simultan.

"Saya ingin memastikan roll out 5G Telkomsel yang dilakukan hari ini juga tetap berjalan operasi simultan bersama jaringan 4G, karena pembangunan 5G secara merata di seluruh wilayah tanah air justru yang akan menjadi tonggak-tonggak penting infrastruktur telekomunikasi nasional kita," kata Johnny dalam siaran pers peresmian 5G Telkomsel, di Vertical Garden the Telkom Hub, Jakarta, Kamis (27/5).

Johnny mengatakan peresmian jaringan 5G oleh Telkomsel merupakan hari bersejarah untuk Indonesia. Sebab Hari ini menandai satu langkah baru revolusioner menatap masa depan telekomunikasi dan digitalisasi Indonesia. "Hari ini hari bersejarah, hari yang sangat khusus untuk telekomunikasi di Indonesia," sebut Johnny.

Johnny menegaskan perlunya persiapan matang dengan pertimbangan dan keputusan bisnis mumpuni. Johnny menekankan tantangan harus menjadi faktor yang mendorong pemerintah dan mitranya untuk berkolaborasi agar pembangunan 5G menjadi lebih matang dan lebih kuat di Indonesia.

"Harapan masyarakat kita, transformasi digital, migrasi rakyat dari ruang fisik ke ruang digital sudah luar biasa di Indonesia. Setidaknya 196 juta warga internet Indonesia, satu peluang dan space digital yang luar biasa besar di era di saat di mana terjadi tantangan pandemi Covid-19," ujar Johnny.

Selain itu, Johnny menyampaikan dukungan pemerintah untuk memastikan menjalankan peran, tugas, fungsi dan pokok pemerintah, khususnya di sektor telekomunikasi. Kebutuhan spektrum frekuensi sampai tahun 2024, setidaknya sebanyak 2. 047 Mhz untuk mendukung 4G dan 5G deployment. 

"Hingga saat ini kita baru menggunakan sekitar 737 Mhz untuk keseluruhan operasi telekomunikasi kita saat ini," sebut Johnny.

Menurut Johnny menegaskan dukungan Pemerintah untuk memastikan menjalankan peran, tugas, fungsi dan pokok pemerintah, khususnya di sektor telekomunikasi.

"Kepada saya disampaikan bahwa kebutuhan spektrum frekuensi sampai tahun 2024, setidaknya sebanyak 2. 047 Mhz untuk mendukung 4G dan 5G deployment. Hingga saat ini kita baru menggunakan sekitar 737 Mhz untuk keseluruhan operasi telekomunikasi kita saat ini," jelas Menteri Johnny.

Johnny menilai kebutuhan spektrum frekuensi itu menggambarkan pemerintah perlu melakukan farming dan refarming spektrum sebanyak 1.310 MHz, atau hampir dua kali lipat dari kapasitas kebutuhan saat ini.

"Itu pekerjaan yang besar, tetapi saya memberikan aturan bahwa pemerintah akan gunakan itu secara optimal dan maksimal, gunakan itu untuk kepentingan industri yang ujungnya demi kejayaan negeri kita," pungkas Johnny.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement