Jumat 28 May 2021 11:17 WIB

Korsel Resmi Bergabung dengan Perjanjian Artemis NASA

Korea Selatan menjadi negara ke-10 yang menandatangani Pakta Artemis.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Bulan
Foto: en.wikipedia.org
Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korea Selatan menjadi negara ke-10 yang menandatangani Pakta Artemis atau Artemis Accords. Ini adalah seperangkat prinsip yang mengatur eksplorasi bulan yang bertanggung jawab. Nama ini diambil dari program Artemis NASA, yang bertujuan untuk membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan di dan sekitar bulan pada akhir tahun 2020-an.

"Saya senang Republik Korea telah berkomitmen pada Artemis Accords. Tanda tangan mereka menunjukkan momentum yang kuat di seluruh dunia dalam mendukung pendekatan eksplorasi bulan," kata Administrator NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan dikutip dari Space pada Jumat (28/5).

Baca Juga

Dia menjelaskan Amerika Serikat, Australia, Kanada, Italia, Jepang, Luksemburg, Ukraina, Inggris Raya dan Uni Emirat Arab semuanya sebelumnya telah menandatangani perjanjian tersebut. Korea Selatan menjadi negara pertama yang mendaftar selama pemerintahan Presiden Joe Biden. Minat Korea Selatan pada bulan telah berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan pada bulan Maret negara Asia Timur itu bertujuan untuk mengirim pendaratnya sendiri ke bulan pada tahun 2030. Berdasarkan rencana tersebut, Republik Korea, nama resmi untuk Korea Selatan akan menggunakan roket yang dikembangkan di dalam negeri untuk meluncurkan robot pendarat bulan.

"Kami akan secara aktif mendorong proyek eksplorasi ruang angkasa yang menantang yang dibangun di atas fondasi yang dicapai dengan mengembangkan kendaraan peluncuran Korea. Pada tahun 2030, kami akan mencapai impian kami untuk mendarat di bulan dengan menggunakan kendaraan peluncuran kami sendiri," kata dia.

Ia juga mengumumkan dimulainya studi kelayakan untuk misi mempelajari asteroid dekat Bumi Apophis. Beberapa detail mengenai misi pendaratan di bulan saat ini tersedia dan Institut Penelitian Dirgantara Korea (KARI) tidak menanggapi permintaan komentar.

Korea sedang mengerjakan roket cair tiga tahap yang dikenal sebagai Kendaraan Peluncuran Luar Angkasa Korea atau Nuri.  Penerbangan pertama saat ini direncanakan pada Oktober tahun ini.

KARI sedang mengembangkan Korea Pathfinder Lunar Orbiter (KPLO) untuk diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon nanti pada Agustus 2022 sebagai bagian dari rencana eksplorasi bulan negara itu. KPLO akan membawa kamera beresolusi 15 kaki (5 meter), kamera terpolarisasi medan lebar, sensor medan magnet, sensor sinar gamma dan muatan uji internet luar angkasa. Semuanya dikembangkan oleh Korea Selatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement