Ahad 30 May 2021 16:26 WIB

Hati-Hati, Jangan Percaya Minuman Soda Berlabel 'Diet'

Soda Diet dipasarkan lebih sehat dan membantu menjaga berat badan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Soda Diet dipasarkan lebih sehat dan membantu menjaga berat badan.
Foto: PxHere
Soda Diet dipasarkan lebih sehat dan membantu menjaga berat badan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di pasaran banyak sekali produk minuman soda yang mencantumkan label 'diet' di kemasannya. Mereka mengklaim soda jenis itu lebih menyehatkan dan membantu menjaga berat badan dari pada soda biasa. Tapi apakah itu benar?

Sayangnya, klaim diet soda terbantahkan oleh banyak studi. Para peneliti sepakat bahwa diet soda tetap berdampak buruk pada kesehatan karena kandungan pemanis buatan di dalamnya. Diet soda sendiri merupakan minuman berkarbonasi bebas kalori, namun mengandung pemanis buatan seperti aspartam. 

Baca Juga

Jenis pemanis buatan itu bisa berbahaya bagi kesehatan usus. Bahkan, berpotensi menyebabkan masalah seperti obesitas, penyakit jantung serta kanker.

Satu studi yang diterbitkan oleh para peneliti dari Universitas Granada telah melakukan tinjauan pada laporan jangka panjang tentang efek pemanis pada mikrobakteri usus. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa konsumsi pemanis buatan, benar-benar berkontribusi pada perkembangan gangguan metabolisme yang menyebabkan obesitas, diabetes tipe-2, dan penyakit kardiovaskular.

Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Molecules juga mengungkap, semua pemanis menyebabkan kerusakan pada sampel bakteri saat diterapkan dalam kondisi laboratorium. 

"Ini tidak berarti pemanis buatan dalam soda menyerang bakteri baik di usus, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pemanis ini telah dikaitkan dengan efek samping seperti kanker, penambahan berat badan, gangguan metabolisme, diabetes tipe-2 dan perubahan aktivitas mikrobiota usus," jelas peneliti seperti dilansir dari laman Fit and Well, Ahad (30/5).

Tak hanya itu, ada banyak bukti lain tentang dampak buruk diet soda. Dalam sebuah artikel untuk Scientific American, Peter Turnbaugh dari Universitas California menyatakan pemanis buatan dapat berkontribusi pada penambahan berat badan, terutama di area pinggul, paha dan bagian perut.

Mengurangi gula merupakan langkah penting dalam menurunkan berat badan. Namun berhati-hatilah saat menggantinya dengan pemanis buatan. 

Jadi, jika Anda mencoba menurunkan berat badan, cobalah mengurangi konsumsi makanan olahan. Pilihlah makanan alami seperti sayuran, buah, biji-bijian, produk susu, dan daging tanpa lemak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement