Senin 31 May 2021 06:27 WIB

Ini yang Terjadi Bila Terlalu Banyak Konsumsi Telur

Sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi untuk konsumsi telur yang tepat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi untuk konsumsi telur yang tepat.
Foto: Pixabay
Sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi untuk konsumsi telur yang tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telur merupakan salah satu makanan bergizi yang tak hanya mudah diolah, tetapi juga memiliki harga yang terjangkau dan memiliki rasa yang lezat. Namun sebagaimana dengan makanan lain, terlalu banyak mengonsumsi telur dapat memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan.

Salah satu kelebihan telur berasal dari bagian kuning telurnya. Kuning telur mengandung lutein yang merupakan salah satu jenis vitamin bernama karotenoid. Kandungan ini juga berkaitan dengan beta karoten yang memiliki sifat antioksidan.

Baca Juga

Menurut studi, lutein dapat membantu melindungi kesehatan mata dengan cara mencegah terjadinya katarak. Lutein juga dapat memperbaiki gejala yang berkaitan dengan age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula terkait usia.

Selain itu, kuning telur juga kaya akan berbagai nutrien penting. Beberapa di antaranya adalah vitamin B, selenium, dan fosfor.

Akan tetapi, telur kerap dijauhi karena kandungan kolesterolnya yang tinggi. Satu buah telur diketahui mengandung sekitar 200 miligram kolesterol. Telur juga diketahui mengandung lemak jenuh.

Mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh merupakan faktor risiko penyakit jantung. Menurut sebuah studi pada 2010 dalam Canadian Journal of Cardiology, orang yang mengonsumsi telur secara rutin berisiko mengalami masalah kardiovaskular sebesar hampir 20 persen lebih tinggi.

Akan tetapi, beberapa studi menunjukkan bahwa asupan kolesterol dari makanan seperti kuning telur tidak selalu meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah. Alasannya, hati yang memproduksi kolesterol dapat menyesuaikan seberapa banyak kolesterol yang akan diproduksi, sesuai dengan asupan kolesterol dari makanan yang didapatkan oleh tubuh.

Oleh karena itu, kadar kolesterol sebagian besar orang tidak meningkat sama sekali setelah mengonsumsi telur. Menurut sebuah studi, telur tidak meningkatkan kadar kolesterol pada 70 persen orang. Sedangkan sekitar 30 persen hanya mengalami peningkatan kadar kolesterol total dan LDL yang ringan.

Mengonsumsi dua butir telur sebanyak dua atau tiga kali per pekan masih terbilang aman. Akan tetapi, mengonsumsi telur sebanyak tiga atau empat butir setiap hari dapat mulai memicu munculnya masalah. Mengingat setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, ada baiknya berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengetahui rekomendasi konsumsi telur yang tepat untuk kebutuhan tubuh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement