REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kalangan milenial memang menjadi potensi pasar yang menarik untuk memasarkan bagi berbagai produk jasa dan barang. Selain daya beli yang besar, kalangan milenial memiliki potensi besar untuk terus berkembang di masa mendatang.
Termasuk sejumlah produk properti yang membidik kalangan milenial. Bahkan kini, gaya hidup mereka yang berhasrat menjadi pengusaha muda dengan mendirikan perusahaan start up, telah menjadi potensi yang menggiurkan. Mereka tidak membutuhkan lagi ruangan kantor berukuran besar yang harus disewa dengan harga mahal. Namun, cukup menyewa atau membeli tempat usaha yang dapat djadikan hunian meski berukuran kecil.
Konsep ini yang sedang dipasarkan kepada kaum milenial melalui mixed use building, khususnya bagi perusahaan start up yang baru mereka dirikan. "kita jangan pandang unicorn start up sebelah mata, kita membidik start up premium,"kata Bong Chandra, Founder Triniti Dinamik Group Ahad (30/5). Menurutnya, kalangan milenial saat ini lebih berhasrat menjadi content creator, you tuber dan profesi yang menjamur dan mereka membutuhkan inkubator.
Karena itu, pihaknya membuat small office home office (SOHO) The Smith yang diperuntukkan bagi kaum milenial papan atas. Diharapkan The Smith akan tampil menjadi inkubator bagi kaum milenial saat ini. Kolaborasi antara Gojek dengan Tokopedia merupakan bukti keberhasilan dua unicorn Tanah Air dalam mengembangkan bisnis mereka. "Kami memiliki visi yang orang lain belum sampai, The Smith diharapkan menjadi rumah bagi start up seperti halnya GoTo," kata Bong.
The Smith yang berlokasi di kawasan Alam Sutra, Serpong, Tangerang merupakan hunian vertikal yang terdiri dari SOHO, perkantoran dan hunian. Saat ini unit perkantoran yang terjual mencapai 70 persen, SOHO 90 persen dan hunian 80 persen dengan nilai total sekitar Rp 800 miliar. Apabila terjual semua akan mencapai nilai sekitar Rp 1,1 triliun.
Harga sewa SOHO the Smith permeter mencapai kisaran Rp 35 juta dengan nilai jual SOHO berkisar Rp 2 hingga Rp 4 Miliar per unitnya. Sedangkan untuk residen mencapai Rp 1,2 miliar per unit. Pihaknya juga menyiapkan co working space seluas 1000 meterpersegi yang nyaman dan dilengkapi sarana premium termasuk kolam renang.
Mengenai rencana IPO, PT Triniti Dinamik sudah melapor ke Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)untuk mencatatkan saham perdana (IPO), dan hampir seluruh syarat admistrasi sudah diselesaikan. Diharapkan awal Juni nanti Triniti Dinamik akan melantai di bursa dengan kode saham TRUE. "Kami akan melepas sekitar 20 persen saham ke publik senilai Rp 150 miliar. Sudah ada beberapa investor yang tertarik termasuk dari luar negeri," kata Samuel S Huang, Presiden Direktur Triniti Dinamik.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk membayar tanah di Batam, Kepulauan Riau, yang akan dikembangkan perseroan untuk proyek perumahan tapak (landed house) yang menyasar segmen milenial. Selain itu, dana IPO akan dipakai untuk biaya operasional, serta memperluas ruang kantor guna memenuhi kebutuhan perkembangan bisnis dan penambahan sumberdaya manusia (SDM) Triniti Dinamik.