REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara realistis, orang tua tidak bisa selalu mengawasi kegiatan memantau layar remaja serta aktivitas penggunaan teknologi mereka. Sementara, paparan pornografi di internet ataupun dari kawan di sekolah berpotensi memengaruhi buah hati.
Itu sebabnya perlu ada panduan dari orang tua supaya remaja terhindar dari konsekuensi negatif akibat paparan pornografi. Utamanya, memberikan wawasan agar remaja memahami bahwa pornografi tidak merepresentasikan seks yang sesungguhnya.
"Saya tahu banyak orang tua tidak ingin mengakuinya, tetapi paparan pornografi, baik sengaja maupun tidak, kerap dimulai pada usia yang sangat muda," ungkap psikiater anak dan dewasa Lea Lis, dikutip dari laman Psychology Today.
Meskipun kemungkinan anak dan remaja sudah terpapar pornografi daring sangat mungkin membuat orang tua ngeri, Lis menyarankan jangan malu membicarakan itu dengan anak. Sebab, keterlibatan orang tua sangat penting.