REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro mengatakan penguasaan atas teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu tantangan bangsa Indonesia saat ini. Sebab, kegagapan dalam penguasaan teknologi, membuat bangsa Indonesia menjadi tertinggal dan bergantung kepada bangsa lain.
"Kegagapan kita atas teknologi terkini juga bisa berkorelasi dengan lahirnya kemiskinan di bidang literasi informasi, karena literasi informasi tidak bisa dilepaskan dari penguasaan atas teknologi informasi," ujar Ari dalam webinar yang digelar Majelis Wali Amanat (MWA) UI, Rabu (2/6).
Karena itu, Ari mengatakan kegagapan dalam penguasaan teknologi secara paripurna juga menyebabkan bangsa Indonesia menjadi rentan terhadap arus informasi hoaks. Sebab, minimnya literasi informasi membuat masyarakat Indonesia dipengaruhi pihak lain.
"Pikiran akan dibentuk dan dikuasai oleh kebenaran palsu yang diciptakan oleh berbagai ragam media sosial berbasis internet," kata Ari.
Karena itu, ia menilai situasi pandemi Covid-19, menjadi momentum tepat untuk memajukan penguasaan teknologi informasi di bidang pendidikan. Apalagi, di tengah kemajuan teknologi yang semakin berkembang.
Menurut Ari, tantangan saat ini yakni tetap memajukan pendidikan meski bangsa sedang menghadapi pandemi Covid-19.
"Karena tanpa ada pandemi pun, ada suatu kondisi yang harusnya menjadi titik tolak momentum kemajuan, kita harus antisipatif, dan menyiapkan diri sebaik-baiknya," katanya.
Selain itu, tantangan lainnya adalah menyiapkan generasi bangsa untuk menyongsong bonus pada 2030 mendatang. Menurutnya, bonus demografi baru akan bisa dinikmati jika generasi muda saat itu memiliki kemampuan inovatif, kritis dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi.
"Jika tidak, kita terancam kebanjiran jutaan lulusan pendidikan tinggi yang tdk mampu menciptakan peluang bagi diri sendiri dan orang lain. Lagi-lagi kuncinya adalah pendidikan," katanya.