REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pecinta kopi punya waktu favorit masing-masing dalam menikmati kopi. Namun para ahli mengatakan bahwa ada waktu yang ideal agar mendapat manfaat dari kafein. Manfaat yang umum diketahui itu seperti meningkatkan fokus dan produktivitas dalam bekerja.
"Jika Anda adalah seseorang yang memiliki toleransi rata-rata terhadap kafein, maka setelah minum kopi, baik di pagi atau sore hari, Anda akan merasa lebih waspada dan fokus untuk satu hingga enam jam ke depan," kata Tamar Samuels, ahli diet dan rekan terdaftar, Pendiri Culina Health, dilansir Martha Stewart, Rabu (2/6).
Namun, seseorang bisa menentukan kapan perlu mengonsumsi kafein bergantung kapan orang itu perlu merasa paling waspada sepanjang hari. Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa pagi hari pada umumnya adalah waktu terbaik untuk minum secangkir kopi, para ahli menganjurkan harus minum secangkir kopi 30 menit sebelum orang perlu menyelesaikan tugas penting, seperti mengikuti ujian, memberikan presentasi, atau duduk dalam rapat penting.
"Sebagai aturan praktis, semakin dekat dengan konsumsi, Anda akan semakin waspada dan fokus," kata Samuels.
Orang yang lebih sensitif terhadap efek kafein harus membatasi konsumsinya di pagi hari untuk mencegah gangguan tidur, kecemasan, detak jantung cepat dan gejala lain dari terlalu banyak kafein. Namun, seseorang harus menguji minum kopi pada waktu yang berbeda sepanjang hari untuk menentukan mana terbaik untuk produktivitas dan alur kerja. Pertimbangkan apakah kopi memiliki efek negatif pada tubuh saat dikonsumsi di siang hari, seperti setelah makan malam dan sebelum tidur.
Para ilmuwan juga mengklaim bahwa secara biologis, kadar hormon kortisol manusia mencapai puncaknya antara pukul 8 hingga 9 pagi, siang hingga 1 siang, dan 5:30 hingga 6:30 malam. Oleh karena itu, kopi harus dikonsumsi di antara jendela-jendela ini — seperti antara pukul 9:30 hingga 11:30.
Menurut Ahli Gizi bersertifikat Lisa Lisiewski kepada CNBC, tengah pagi atau sore hari mungkin adalah waktu terbaik untuk minum kopi. Karena saat itulah tingkat kortisol paling rendah dan seseorang benar-benar mendapat manfaat dari stimulan itu sendiri.
“Minum minuman berkafein, seperti kopi, pada saat kadar kortisol Anda paling tinggi mungkin sebenarnya tidak memiliki banyak efek,” katanya.