REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kevin De Bruyne belum dapat dipastikan dapat memperkuat Belgia dalam kejuaraaan Euro 2020. Saat ini, ia masih berusaha memulihkan diri dari retak tulang hidung, seperti disampaikan pelatih Belgia Roberto Martinez seperti dikutip Reuters, Kamis (3/6).
Playmaker Manchester City itu mengalami retak tulang hidung dan rongga matanya saat final Liga Champions akhir pekan lalu. Perlu waktu beberapa hari bagi Martinez untuk memutuskan De Bruyne bisa masuk skuad Belgia ke Piala Eropa 2020.
"Saya akan bilang bahwa sampai pekan depan kami tak tahu pasti di mana kami berada bersama Kevin. Sekarang beri dia waktu untuk tenang," kata Martinez.
Menurut Martinez, De Bruyne bisa saja siap untuk Euro 2020, tetapi kapan waktunya ia tak bisa memastikan untuk saat ini. Martinez mengatakan,, terlalu dini memberikan jawaban kepada publik untuk saat ini.
"Kami mesti terlebih dahulu mendapatkan lampu hijau dari tim medis," kata dia.
De Bruyne sudah dijadwalkan masuk skuad Belgia beberapa hari sebelum laga pembuka Grup B melawan Rusia di St Petersburg pada 13 Juni setelah semusim penuh membela Manchester City, terakhir pada final Liga Champions. Namun keikutsertaan dia diragukan setelah benturan yang dialaminya dengan pemain Chelsea Antonio Ruediger. Insiden ini memaksa De Bruyne ditarik ke luar lapangan karena mengalami cedera. Seputar matanya terlihat lebam seusai kejadian itu.
"Dia masih memulihkan diri setelah melewati musim yang sangat sulit dalam soal jumlah pertandingan pada level klub. Namun setiap hari itu penting dan kami menjalin kontak dengan dia setiap hari," kata Martinez.
Ketidakjelasan juga menyelimuti kapten Eden Hazard yang sejak lama diserang cedera. Hazard tidak akan dimainkan dalam laga persahabatan melawan Yunani, Jumat (4/6) dini hari WIB, tapi masih bisa bermain selama 45 menit saat melawan Kroasia dalam pertandingan pemanasan lainnya. Kedua laga diadakan di Brussels tanpa dihadiri penonton.
"Yunani akan menjadi pertandingan fantastis bagi kami dalam hal pertandingan kompetitif. Mereka akan menguji kami mengenai seberapa bisa kami memainkan pertandingan tekanan tinggi. Mereka juga tim yang bertahan dengan baik sehingga kami bisa menaksir kemitraan di barisan depan," tutup Martinez.